Sulawesinetwork.com - Drama perseteruan antara musisi Ahmad Dhani dan penyanyi Rayen Pono kian memanas. Tak hanya melaporkan Dhani ke Bareskrim Polri atas dugaan penghinaan marga, Rayen kini membawa kasus ini ke ranah etika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pada Kamis, 24 April 2025, Rayen Pono dan tim kuasa hukumnya resmi melaporkan Ahmad Dhani, anggota Komisi X DPR RI, ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI di Jakarta.
Laporan ini terkait dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Dhani, yang diduga telah memplesetkan nama Rayen menjadi "Rayen Porno".
"Kami mengantarkan berkas pengaduan terkait pelanggaran etik yang dilakukan Ahmad Dhani selaku anggota DPR RI Komisi X," ujar Rayen kepada awak media di Gedung MKD DPR RI.
Pelesetan nama tersebut dinilai mencemarkan nama baik marga Pono, yang merupakan marga dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca Juga: Sri Mulyani Bongkar Dampak Nyata dari Tarif Resiprokal Trump: Sentimen dari Pelaku Usaha Memburuk
Rayen mengaku sengaja tidak langsung menegur Dhani, melainkan menunggu itikad baik berupa permintaan maaf.
Namun, setelah penantian yang tak berbuah manis, Rayen memutuskan untuk menempuh jalur hukum.
"Setelah semua berjalan, mungkin baru proses selanjutnya," ungkap Rayen, mengisyaratkan bahwa ini hanyalah awal dari serangkaian langkah hukum yang akan diambil.
Kasus ini menarik perhatian publik, mengingat status Ahmad Dhani sebagai figur publik sekaligus anggota DPR.
Tindakan Rayen Pono melaporkan Dhani ke MKD DPR RI menunjukkan keseriusannya dalam memperjuangkan nama baik dan martabat marganya. (*)
