Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
“Kami ingin memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses pendidikan tinggi yang adil dan setara, sehingga mereka bisa meningkatkan kompetensinya untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Satryo.
Baca Juga: GERAK Gelar “Ngopi Senja” Menakar Kontribusi APBD Jakarta dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat
Biaya yang Ditanggung Program
Meski namanya akan berubah, esensi dari program ini tetap sama: mendukung mahasiswa Indonesia yang berprestasi namun memiliki keterbatasan finansial untuk menempuh pendidikan tinggi. Berikut rincian bantuan yang ditanggung:
1. Biaya Pendidikan
- Pemerintah menanggung penuh biaya kuliah di perguruan tinggi penerima program. Besarannya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kampus. Mahasiswa tidak perlu mengkhawatirkan biaya tambahan di luar program ini.
2. Biaya Hidup (Uang Saku Bulanan)
- Mahasiswa penerima program juga mendapatkan biaya hidup bulanan yang dikategorikan ke dalam lima klaster berdasarkan lokasi kampus dan kebutuhan:
- Rp 800.000 per bulan
- Rp 950.000 per bulan
- Rp 1.100.000 per bulan
- Rp 1.250.000 per bulan
- Rp 1.400.000 per bulan
Baca Juga: Video Hot 1 Menit 14 Detik Diduga Bulan Sutena Bikin Gagal Fokus, Identitas Pria Masih Misterius
Dengan nama baru dan semangat yang sama, program ini diharapkan terus memberikan dampak positif bagi generasi muda Indonesia. (*)
