Sulawesinetwork.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa kecewaya bahwa Indonesia selama ini sudah cukup lama dibohongi.
Hal itu berkenaan dengan progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) komoditas tambang mentah di tanah air yang tak kunjung selesai.
Untuk memastikan proses pembangunan proyek smelter berjalan sebagaimana mestinya, Mantan Wali Kota Solo ini akhirnya terjun langsung ke lapangan.
Baca Juga: Didenda 10 miliar, Penjual Bakso di Makassar Ini Kaget! Ternyata Ini Penyebabnya
"Saya itu selalu ngecek smelter, Presiden ngecek-ngecek smelter, supaya saya pastikan proyek berjalan. Kita dibohongi bertahun-tahun," ungkap Presiden Jokowi di Istana Negara, dikutip Jumat (2/6/2023).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia tak ingin hanya dijanji-janjikan perihal pembangunan smelter di Tanah Air, termasuk oleh perusahaan tambang tembaga PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) yang saat ini tengah membangun smelter di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Nah, berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga Januari 2023, realisasi pembangunan smelter AMNT telah mencapai 51,63%.
Baca Juga: Anak Penyandang Disabilitas Diperkosa 7 Kali, Korban Lebih Dulu Diajak Nonton Video Porno
Sementara investasi yang sudah digelontorkan perusahaan sudah mencapai US$ 507,5 juta dari rencana investasi US$ US$ 983 juta.
Tak ingin dijanji-janji terus, akhirnya Jokowi menegaskan untuk segera merampungkan semua proyek smelter bauksit pada bulan Juni ini.
"Harus jadi, saya minta rampung Juni, jangan sampai lama-lama janji-janji tapi tidak terjadi," tandas Presiden Jokowi.
Baca Juga: Khutbah Jumat 2 Juni 2023: Keistimewaan Hari Jumat
Dalam catatan Kementerian ESDM juga, terdapat sebanyak 8 perusahaan yang masih belum melaksanakan pembangunan smelter bauksit.
Imbasnya, pemerintah melarang kegiatan ekspor mineral jenis bauksit pada Juni 2023 ini.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan dari rencana pembangunan 12 smelter bauksit di dalam negeri, sejauh ini baru ada 4 smelter yang sudah beroperasi.