nasional

Himbara Berpotensi Rugi Rp76 Triliun Demi Biayai Kopdes Merah Putih, Celios Soroti Risiko Tinggi

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:48 WIB
Ilustrasi Himbara Berpotensi Rugi Rp76 Triliun Demi Biayai Kopdes Merah Putih. (Instagram/@kilasbalicom)

Sulawesinetwork.com - Perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) diprediksi "rela" tidak meraup keuntungan (opportunity cost) hingga Rp76 triliun jika tetap mendanai Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, yang membandingkan alokasi dana untuk Kopdes dengan penempatan dana di Surat Berharga Negara (SBN).

Menurut perhitungan Celios, Himbara mendapatkan mandat untuk menyalurkan modal bagi 47.207 Kopdes Merah Putih (per Juni 2025), dengan setiap koperasi dapat meminjam Rp3 miliar per koperasi.

Baca Juga: AHY Desak Reformasi Dana Kampanye, Soroti Bahaya Politik Uang dan Disinformasi

Pinjaman ini berjangka waktu enam tahun dengan bunga pinjaman tiga persen per tahun.

Sementara itu, nilai masa depan (future value) dihitung menggunakan asumsi faktor diskonto dengan tingkat suku bunga SBN sebesar 7,10 persen berdasarkan asumsi di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

"Terlihat potensi kerugian terus membesar dari Rp10,06 triliun pada tahun pertama hingga mencapai Rp15,17 triliun pada tahun keenam. Pola ini mencerminkan tren penurunan efisiensi pemanfaatan dana perbankan yang seharusnya bisa digunakan untuk pembiayaan produktif lainnya. Jika dana ini dialokasikan untuk sektor-sektor dengan tingkat pengembalian tinggi, maka opportunity cost tersebut bisa berkurang," jelas Huda, Minggu, 20 Juli 2025.

Baca Juga: Prabowo Luncurkan Koperasi Merah Putih: Tegas! Bukan Lagi Zaman 'Ketua Untung Duluan'

Huda melanjutkan, kecenderungan meningkatnya opportunity cost ini menjadi sinyal adanya intervensi terhadap program koperasi melalui skema pembiayaan perbankan tanpa perhitungan keekonomian yang matang.

Hal ini dapat menjadi beban fiskal tersembunyi dan berpotensi mengganggu stabilitas pembiayaan jangka panjang pada sektor perbankan.

Belum lagi, risiko yang dihadapi perbankan dari potensi risiko gagal bayar oleh Kopdes Merah Putih, yang ia analogikan dengan Non Performing Loan (NPL) pelaku UMKM. Basis ekonomi Kopdes Merah Putih dan modalnya setara dengan pelaku UMKM.

Baca Juga: Perkuat Narasi BUMN, Kementerian BUMN Dorong Revolusi Komunikasi Digital dengan AI dan Peran Karyawan

"Rata-rata NPL UMKM berada di kisaran empat sampai lima persen, dengan beberapa titik ekstrem seperti 4,92 persen pada 2017 dan 4,64 persen pada 2021. Dengan tingkat NPL tersebut, dapat disimpulkan koperasi ini memiliki potensi risiko kredit yang tidak kecil, terutama jika tidak disertai dengan tata kelola dan mitigasi risiko yang ketat," bebernya.

Huda menilai, jika pembiayaan Kopdes Merah Putih menggunakan dana dari perbankan (seperti yang direncanakan melalui Himbara), maka potensi gagal bayar cukup signifikan.

Halaman:

Tags

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB