Sulawesinetwork.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Sadarestuwati, kembali menyoroti kebijakan Telkomsel yang menghanguskan sisa kuota pengguna.
Kali ini, ia menyampaikan keluhannya secara langsung kepada Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam rapat yang dilangsungkan di DPR pada Selasa, 8 Juli 2025.
"Waktu rapat dengan Telkomsel, saya sudah menyampaikan bahwa setiap pembelian kuota pasti ada sisa pada saat masa tenggangnya habis, jadi sudah harus top up lagi,” ujar Sadarestuwati di rapat tersebut.
Baca Juga: IFG Tebar Kebahagiaan Muharram: Hadirkan Senyum dan Harapan di Panti Asuhan Anni’mah
“Tetapi yang terjadi di sini, sisa kuota itu selalu hangus, nah kiranya bisa itu sisa kuota bisa diakumulasikan saat pembelian berikutnya,” usulnya.
Ia memaparkan potensi kerugian konsumen dengan permisalan sisa kuota dari jutaan pengguna layanan provider.
“Kalau saya baca, 137 juta ini masyarakat kita menggunakan gadget, saya kira seluruh provider itu bisa mengakumulasikan sisa kuotanya, jadi tidak hangus begitu saja,” tambahnya.
Baca Juga: Eks Pelatih Timnas Putri Indonesia Gabung ke Klub Cristiano Ronaldo, Tangani Tim Wanita Al Nassr FC
“Gitu Pak Menteri, saya kira perlu evaluasi karena kalau itu masuk di dalam keuntungan, sebesar apa keuntungan itu tentu kami juga ingin tahu,” tandasnya, menekankan perlunya transparansi dari Telkomsel.
Pernyataan "Kejam" Sebelumnya dan Tuntutan Transparansi
Sebelumnya, Sadarestuwati melontarkan pernyataan tegas dengan menyebut Telkomsel "kejam" kepada pelanggannya. Hal tersebut ia ucapkan saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR bersama jajaran direksi PT Telkom Indonesia pada Rabu, 2 Juli 2025 lalu.
Baca Juga: Pemkab Barru Gelar Pertemuan dengan Pemilik Lahan, Siap Bangun Sekolah Rakyat
“Kalau di Komisi V Bang Adian bilang aplikator kejam, promo ojol itu bohong, kalau di sini boleh saya katakan Telkomsel kejam, karena melenyapkan sisa kuota dari para penggunanya,” ujar Sadarestuwati saat rapat DPR pada 2 Juli 2025.
“Ini kalau dihitung tidak sedikit lho, ini harus dievaluasi,” tambahnya.