Sulawesinetwork.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi instrumen penting dalam menghadapi tekanan ekonomi global dan geopolitik yang kian dinamis.
Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, pada Selasa, 4 Juni 2025.
Menurutnya, APBN tak sekadar menjadi alat perencanaan fiskal, namun juga berfungsi sebagai shock absorber untuk menjaga stabilitas ekonomi, daya beli masyarakat, serta mendorong dunia usaha dan penciptaan lapangan kerja.
Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Biaya Dinas ASN ke Luar Negeri, Angkanya Bikin Geleng-Geleng!
“Melalui berbagai belanja APBN, Pemerintah telah menyiapkan respons kebijakan countercyclical dalam bentuk berbagai paket kebijakan ekonomi,” tulis Sri Mulyani.
Paket Kebijakan APBN 2026: Fokus pada Rakyat dan Daya Beli
Beberapa program dan insentif yang telah dan akan terus digelontorkan pemerintah antara lain:
Baca Juga: PKS Umumkan Pemimpin Baru! Sohibul Iman Dan Al Muzzammil Yusuf Pimpin PKS 2025-2030
- Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta/bulan
- BSU untuk guru honorer
- Diskon Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
- Diskon tarif tol dan transportasi umum
- Pencairan gaji ke-13 bagi ASN/TNI/Polri dan pensiunan
Baca Juga: Apakah CASN 2025 Dibuka? Ini Penjelasan Resmi Dari BKN Yang Perlu Kamu Tahu
11 Program Prioritas APBN 2026: Komitmen untuk Pemerataan dan Kesejahteraan
Sri Mulyani juga memaparkan 11 program prioritas besar yang dibiayai APBN:
1. Makan Bergizi Gratis (MBG): Rp121 triliun
2. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP): Rp41,88 triliun
Baca Juga: Apple Siap Lompat ke iOS 26, Lewati iOS 19: Inilah Alasan dan Strateginya