Dengan nada emosional, Prabowo mempertanyakan nurani dunia atas tragedi kemanusiaan yang terjadi.
"Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat," ucapnya, menyentuh inti permasalahan dan penderitaan yang dialami rakyat Palestina.
Sebagai wujud diplomasi aktif, Prabowo mengumumkan rencana kunjungannya dalam waktu dekat ke Kairo, Doha, dan Amman untuk melakukan konsultasi intensif dengan para pemimpin kunci di kawasan Timur Tengah, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam berkontribusi aktif mencari solusi damai dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
"Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh, tapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—itu seperti serangan terhadap mereka sendiri," pungkas Prabowo, menyampaikan pesan solidaritas yang mendalam dari seluruh rakyat Indonesia.
Pernyataan dan tindakan Prabowo di Forum Diplomasi Antalya ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara yang gigih memperjuangkan kemanusiaan dan perdamaian dunia.(*)