Sulawesinetwork.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan aturan ketat bagi kepala daerah yang akan mengikuti retret di Magelang pada 21-28 Februari. Salah satunya, mereka dilarang membawa ajudan maupun anggota keluarga.
Aturan ini berlaku bagi 481 kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan dilantik serentak di Istana Kepresidenan Jakarta pada 20 Februari. Sebelum menuju Magelang, mereka telah menyelesaikan tes kesehatan di Kantor Kemendagri, Jakarta, pada 17 Februari.
Kesehatan Jadi Prioritas, Kolesterol Tinggi Jadi Catatan
Baca Juga: Nokia UltraView 2025 Hadir dengan Kamera 300MP dan Baterai 7000mAh, Mengguncang Pasar Smartphone
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyebut 962 kepala daerah dan wakilnya telah menjalani pemeriksaan kesehatan, dengan 17 orang harus mengikuti tes susulan di Magelang karena berhalangan hadir.
"Hasil pengecekan ini menjadi acuan aktivitas fisik selama retret. Bagi yang memiliki riwayat operasi dalam enam bulan terakhir, ada catatan khusus," ujarnya.
Secara umum, para kepala daerah dinyatakan sehat, meski ada beberapa catatan terkait kolesterol tinggi yang dialami sekitar 30 persen peserta, serta kadar asam urat dan gula darah yang sedikit di atas normal.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Guru! Tunjangan Profesi Naik, Sertifikasi Dipercepat
Retret Tanpa Ajudan, Kepala Daerah Harus Mandiri
Selain pembekalan kepemimpinan, retret di Magelang juga bertujuan untuk menyatukan visi kebangsaan dan membangun keakraban antar kepala daerah. Selama kegiatan ini, mereka diwajibkan melakukan semua aktivitas sendiri, tanpa bantuan ajudan.
"Handphone masih boleh dibawa, tapi ajudan tidak diperkenankan," ujar Gubernur Sulawesi Selatan terpilih, Andi Sudirman Sulaiman.
Baca Juga: Cek Pencairan Tunjangan Profesi Guru Agama, Begini Langkah-langkahnya!
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan dirinya dalam kondisi prima dan siap menjalani seluruh agenda.
"Tidak ada persiapan khusus, karena selama lima tahun jadi gubernur, saya tidak pernah sakit," ujarnya optimistis.