Angka tersebut terkoreksi 7,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.777,3 triliun.
Pendapatan dari perpajakan tercatat Rp1.330,4 triliun atau 55,7 persen dari outlook, turun 3,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, penerimaan pajak terkoreksi 5,1 persen menjadi Rp1.135,4 triliun atau 54,7 persen dari outlook.
Baca Juga: Mengulas Permintaan DPR agar BGN Tunjuk Sekolah dalam Penyajian MBG
Namun, tren berbeda terlihat pada penerimaan kepabeanan dan cukai yang justru tumbuh 6,4 persen dengan realisasi Rp194,9 triliun atau 62,8 persen dari outlook.
Adapun penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp306,8 triliun atau 64,3 persen dari outlook, tetapi turun tajam 20,1 persen secara tahunan.
Belanja Negara Tetap Tumbuh
Baca Juga: 32 Ponpes, Masjid, dan Pondok Tahfidz di Sinjai Terima Bantuan Hibah Keagamaan
Dari sisi belanja, realisasi hingga Agustus 2025 mencapai Rp1.960,3 triliun atau 55,6 persen dari pagu, naik 1,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.930,7 triliun.
Belanja pemerintah pusat tercatat Rp1.388,8 triliun atau 52,1 persen dari outlook, juga tumbuh 1,5 persen.
Jika dirinci, belanja kementerian/lembaga (K/L) turun 2,5 persen dengan realisasi Rp686 triliun atau 53,8 persen dari outlook.
Baca Juga: UU Pertambangan 2025: DPD RI dan Pemprov Sulsel Bahas Hilirisasi dan Green Mining
Sebaliknya, belanja non-K/L naik 5,6 persen dengan realisasi Rp702,8 triliun atau 50,6 persen dari outlook.
Transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp571,5 triliun atau 66,1 persen dari outlook, meningkat 1,7 persen dibandingkan tahun lalu.
Keseimbangan Primer Masih Surplus