Sulawesinetwork.com - Setiap tanggal 1 Juni kita memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momen penting yang tak bisa dipisahkan dari kehadiran perkasa burung Garuda sebagai lambang negara kita.
Lebih dari sekadar gambar, Garuda Pancasila adalah cerminan identitas, kekuatan, dan keberagaman Indonesia.
Namun, bagaimana kisah di balik pemilihan dan penyempurnaan simbol agung ini?
Baca Juga: Menguak Kisah Tersembunyi di Balik Hari Lahir Pancasila: Antara Kelahiran dan Pelarangan
Ide untuk memiliki simbol negara bagi Indonesia ternyata sudah muncul sejak masa awal kemerdekaan.
Dalam rapat Panitia Perancangan Undang-Undang Dasar 1945 pada 13 Juli 1945, sosok Parada Harahap mengusulkan agar Indonesia memiliki lambang kebanggaan.
Gagasan ini kemudian diseriusi oleh pemerintah. Pada tahun 1947, sebuah sayembara nasional digelar untuk melukis desain lambang negara.
Baca Juga: Haji 2025: Tantangan Sendi dan Tulang Mengintai Jemaah Lansia di Tanah Suci
Setelah itu, sayembara kedua diadakan pada 10 Januari 1950 dengan pembentukan Panitia Lencana Negara yang langsung di bawah koordinasi Menteri Sultan Hamid.
Dari sayembara kedua ini, dua lukisan menarik perhatian pemerintah: karya Sultan Hamid II dan Muhammad Yamin.
Setelah melalui proses seleksi dan penyempurnaan, desain milik Sultan Hamid II akhirnya terpilih.
Baca Juga: Haji 2025: Tantangan Sendi dan Tulang Mengintai Jemaah Lansia di Tanah Suci
Beberapa penyesuaian dilakukan untuk mencapai kesempurnaan desain, termasuk penambahan semboyan keramat Bhinneka Tunggal Ika.
Akhirnya, desain final burung Garuda disetujui pada 8 Februari 1950, menandai resminya Garuda sebagai lambang negara kita.
