Air Mata Dedi Mulyadi di Puncak: Sentilan Pedas untuk 'Sultan' Penikmat Alam yang Merusak

photo author
- Minggu, 4 Mei 2025 | 14:15 WIB
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi. (YouTube.com/Lembur Pakuan - KDM Channel)
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi. (YouTube.com/Lembur Pakuan - KDM Channel)

"Oleh sebab itu, ayo kita sama-sama menjaga, tidak peduli dari warga yang miskin hingga orang yang kaya raya. Jaga alam ini bersama," serunya, dengan harapan menggugah kesadaran kolektif.

Air mata Dedi Mulyadi di Puncak bukan sekadar simbol kesedihan, melainkan panggilan jiwa untuk menjaga "ibu" yang telah memberi kehidupan.

Ini adalah alarm bagi kita semua, terutama para "sultan" penikmat alam, untuk berhenti merusak dan mulai merawat.

Alam bukan sekadar tempat rekreasi, melainkan rumah kita bersama.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Asuransi, Pilar Proteksi di Tengah Cuaca Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 12:35 WIB
X