SULAWESI NETWORK - Dalam Islam memiliki hutang tidak dibenarkan bahkan dilarang untuk berhutang karena hal tersebut akan berdampak buruk baik di dunia maupun di akhirat.
Sekarang ini sangat mudah terjerat dalam hutang piutang karena bermunculan banyaknya aplikasi yang menawarkan jasa pinjam yang menyebabkan orang berhutang.
Habib Husein Ja’far menyebutkan bahwa hutang dapat menjadi masalah utama bagi sebagian orang bahkan membuat hidup seseorang menjadi kacau.
Selain itu Habib Husein Ja’far juga menuturkan bahwa dengan adanya hutang menyebabkan orang-orang sulit untuk menjalin silaturahmi karena beberapa kekhawatiran yang muncul seperti saat bertemu dengan orang yang dihutangi.
Baca Juga: 28 Oktober Hari Sumpah Pemuda, Refleksi Sejarah Perjuangan Pemuda
“Karena hutang orang gelisah di malam hari, karena hutang orang khawatir di siang hari, karena hutang bahkan ada orang-orang yang bunuh diri,” ucap Habib Husein Jafar. Dilansir dari kanal YouTube CAHAYA UNTUK INDONESIA.
Habib Husein Ja'far juga menyebutkan nasehat tentang hutang yang disampaikan oleh Khalifah Umar Bin Abdul Aziz yang mengatakan untuk menjauhi hutang karena hutang dianggap sebagai kehinaan di siang hari dan kebingungan di malam hari.
“Orang bisa tidak tidur atau tidak baik kualitas tidurnya karena mikirin hutang, orang bisa galau di siang hari hina untuk bertemu banyak orang karena dia punya hutang,” kata Habib Husein Jafar.
Dari dampak buruk yang muncul dari berhutang, Habib Husein Ja’far menjelaskan bahwa hutang merupakan sesuatu yang hina, dengan begitu ada baiknya untuk bisa menjauh.
“Dalam Islam seseorang itu hanya boleh berhutang kalau itu terkait kebutuhan dasarnya,” kata Habib Husein Jafar.
“Oleh karena itu Allah dan Rasulnya begitu tegas membahas tentang hutang dalam berbagai aspeknya,” lanjutnya.
Baca Juga: Akhirnya Terungkap Kunci Utama Pembunuhan Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Sebut Bukan Ferdy Sambo
Selain itu juga ada pembahasan mengenai hutang yang tertuang dalam Al-Quran surat Al-Baqara ayat 282, dimana ayat tersebut adalah ayat paling panjang dan membahas tentang hutang piutang.
Habib Husein Jafar menyebutkan dalam riwayat Abu Daud, diceritakan bahwa Nabi SAW enggan untuk menyolati orang yang wafat dan masih memiliki hutang.