info-sulawesi

Pemkab Sinjai Finalisasi RIK 2025-2029, Sekda Jefrianto: Fondasi Ilmiah Kebijakan

Rabu, 15 Oktober 2025 | 12:37 WIB
Sekda Sinjai Andi Jefrianto Asapa pimpin Finalisasi RIK 2025-2029.

Sulawesinetwork.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) menggelar Forum Grup Discussion (FGD) II untuk memfinalisasi penyusunan Rencana Induk Kelitbangan (RIK) Kabupaten Sinjai Tahun 2025-2029.

​Kegiatan yang menandai tahapan akhir perumusan dokumen strategis daerah ini, dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Andi Jefrianto Asapa di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Senin (13/10/2025).

​Dalam laporannya, Kepala Balitbang Sinjai, Alamsyah Bahar, menyampaikan bahwa agenda ini merupakan langkah krusial bagi masa depan pembangunan daerah. 

Baca Juga: Sinjai Gelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Sambut Hari Jadi Sulsel ke-356

Rangkaian FGD yang dijadwalkan berlangsung selama empat hari ini akan menjadi penentu dari arah kebijakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di Sinjai untuk lima tahun ke depan.

Sekretaris Daerah Andi Jefrianto Asapa dalam sambutannya menegaskan bahwa FGD ini adalah forum untuk validasi, penajaman substansi, sekaligus kesepakatan akhir atas rekomendasi kunci. 

Baca Juga: Siap Berlaga di Makassar, Wabup Barru Lepas Kontingen Futsal Pra Porprov

Ia secara lugas menjelaskan alasan fundamental mengapa RIK ini wajib disusun oleh pemerintah daerah.

"RIK adalah kewajiban yang diamanatkan oleh UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. RIK bukanlah pelengkap, melainkan fondasi ilmiah dan legal bagi penyusunan RPJMD dan RKPD kita," tegas Sekda.

Lebih lanjut, Sekda menyatakan bahwa RIK berfungsi sebagai scientific roadmap untuk mencapai visi daerah "Sinjai yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan." 

Baca Juga: Peningkatan Deviden merupakan salah satu capaian PT Sulsel Citra Indonesia ( Perseroda)

Menurutnya, visi besar tersebut hanya dapat dicapai melalui kebijakan cerdas, inovasi terukur, dan kolaborasi lintas sektor, serta meninggalkan pola kerja lama.

Ia juga menyoroti peran RIK dalam menjawab tantangan efisiensi belanja daerah. 

"Dengan RIK, setiap rupiah yang dikeluarkan memiliki dasar ilmiah dan hasil yang terukur, menjauhkan program dari sifat trial-and-error," jelasnya. 

Halaman:

Tags

Terkini