Sekda mencontohkan, mulai dari penanganan stunting, pengentasan kemiskinan, hingga hilirisasi komoditas unggulan Sinjai, semuanya akan ditopang oleh logika penelitian dan inovasi.
Menutup sambutannya, Sekda Andi Jefrianto Asapa memberikan instruksi tegas kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir.
Ia meminta agar utusan di forum tersebut adalah staf terbaik yang kompeten, memahami substansi, dan menguasai data, seperti Sekretaris Dinas atau Kepala Bidang.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Serahkan Bantuan Rp10 Miliar untuk Luwu Utara, Lanjutkan Pembangunan Seko
"Keberhasilan forum empat hari ini adalah tanggung jawab bersama. Hasil kelitbangan tidak boleh berhenti di atas kertas," ujarnya.
Sekda menyerukan agar seluruh perangkat daerah berani meninggalkan budaya kerja yang hanya bersifat rutinitas dan beralih menjadi budaya kerja yang inovatif, reflektif, dan berdampak.
Baca Juga: Anggaran Infrastruktur Meningkat: Barru Raih Rp 32,5 Miliar dari Inpres Jalan Daerah
"Kita harus berpindah dari sekadar menjalankan anggaran menjadi menciptakan nilai. Melalui RIK ini, kita sedang menegakkan satu standar baru, bahwa setiap kebijakan pemerintah Kabupaten Sinjai harus berbasis pada bukti dan pengetahuan (evidence-based policy). Inilah wujud pemerintahan modern," pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Asisten Administrasi Umum Setdakab Sinjai, Andi Ariany Djalil, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bagian Setdakab Sinjai, serta seluruh camat se-Kabupaten Sinjai. (*)
