info-sulawesi

Usai Tutup Liga Pelajar Indonesia, Bupati Andi Utta Pungut Sampah di Stadion

Rabu, 24 September 2025 | 10:03 WIB
Bupati Bulukumba Andi Utta pungut sampah di Stadion usai turnamen sepakbola Liga Pelajar Indonesia (LPI).

Sulawesinetwork.com - Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menutup secara resmi turnamen sepakbola Liga Pelajar Indonesia (LPI) di Stadion Mini Bulukumba, Selasa 23 September 2025. Dia mengakui besarnya euforia sepakbola.

Di babak final, tim sepakbola SMAN 2 Bulukumba (Tanete) ditantang oleh tim sepakbola SMAN 3 Bulukumba (Bonto Bahari). Laga yang berakhir dengan drama adu penalti ini, berhasil dimenangkan oleh SMAN 2 Bulukumba.

Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Bulukumba, Ferryawan Z Fahmi ikut menyaksikan sengitnya laga final. Ditambah lagi gemuruh penonton dan suporter melengkapi jalannya laga puncak.

Baca Juga: Polres Bulukumba Klarifikasi Isu Tebang Pilih Penanganan Kasus Penganiayaan

"Prestasi di bidang sepakbola sangat penting. Euforia masyarakat lebih besar dibandingkan dengan yang lain," ungkap Andi Muchtar Ali Yusuf saat sambutan di tengah-tengah suporter dan masyarakat yang hadir menyaksikan partai final.

Dengan begitu, Bupati yang lebih akrab disapa Andi Utta bertekad hadir dalam partai puncak sekaligus menutup turnamen antar pelajar SMA/SMK dan sederajat tersebut. Dia benar-benar melihat antusiasme masyarakat.

"Masyarakat sangat senang. Saya juga melihat sendiri pertandingan final tadi sangat alot dan berakhir dengan adu penalti. Ini luar biasa, apalagi dimenangkan oleh tim yang menang tahun lalu. Begitupun tim yang kalah tadi adalah tim yang kalah tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: 1.000 Koperasi Merah Putih Siap Cairkan Pinjaman Modal Tahap Pertama

"SMAN 2 Bulukumba berhasil keluar sebagai juara. Status juara ini sudah dua tahun berturut-turut diraih. Ini luar biasa. Kalau gak salah, ini sekolah saya dulu," sambung Andi Utta.

Menurutnya dalam setiap pertandingan, ada konsekuensi logis yang harus diterima bersama dengan lapang dada. Hasil pertandingan selalu ada yang menang dan ada yang kalah.

"Kalau kalah jangan merasa berkecil hati, tetapi jadikan sebagai bahan evaluasi untuk bisa lebih baik lagi ke depan. Kemudian yang paling momen ini menjadi sarana silaturahmi dan kekeluargaan antar guru-guru, pelatih hingga pemain. Jadi terpenting adalah silaturahmi dan kekeluargaan, bukan menang kalah," ujarnya.

Baca Juga: Curhat Mentan Amran saat Dirinya Tiba-tiba Dipanggil Prabowo, Ceritakan di Balik Larangan Impor Tepung Tapioka

"Kita semua harus sportif. Kalau kalah, maka harus mengakui keunggulan tim yang menang. Selamat kepada pemenang," tambah Andi Utta.

Andi Utta lebih jauh berharap agar dunia sepakbola Bulukumba dan cabang olahraga lainnya, bisa lebih menggeliat dalam mengukir prestasi dan mengharumkan nama daerah tercinta. Dia pun akan terus berupaya maksimal untuk Bulukumba yang lebih maju dan sejahtera.

Halaman:

Tags

Terkini