Sulawesinetwork.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bulukumba terus berkomitmen dalam membina warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kali ini, mereka secara resmi membuka Pelatihan Kemandirian Bidang Pengelasan dan Meubelair pada Selasa, 17 Juni 2025, bertempat di Aula Lapas.
Pembukaan pelatihan ini dilakukan oleh Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba, Akbar Amnur, bersama dengan Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Bulukumba, H. Yusuf.
Keduanya menekankan betapa pentingnya pembinaan berbasis keterampilan sebagai bekal utama bagi WBP agar mereka siap menghadapi dunia kerja setelah bebas.
Pelatihan ini diikuti oleh sejumlah WBP terpilih yang telah melalui proses seleksi berdasarkan minat dan kesiapan mereka. Dengan bimbingan instruktur profesional dari BLK Bulukumba, pelatihan akan berjalan intensif, mencakup materi dasar hingga lanjutan, seperti penggunaan alat, keselamatan kerja, hingga proses produksi mandiri.
Dalam sambutannya, Kalapas Akbar Amnur menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada keahlian teknis, tetapi juga bertujuan membentuk karakter, disiplin, dan tanggung jawab para WBP. Ini adalah modal penting bagi mereka dalam menjalani reintegrasi sosial kelak.
Baca Juga: Drama Perebutan Pulau Berakhir: Presiden Prabowo Sahkan 4 Pulau Milik Aceh!
Kepala BLK H. Yusuf, juga menyampaikan dukungannya penuh terhadap program ini. Ia menyoroti pentingnya sinergi lintas lembaga dalam memberdayakan warga binaan melalui pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Suasana pembukaan pelatihan berlangsung tertib dan penuh semangat. Para peserta menunjukkan komitmen tinggi untuk mengikuti pelatihan dengan serius, memanfaatkan kesempatan ini sebagai langkah awal menuju perubahan positif dalam hidup mereka.
Baca Juga: Bahaya 'Scrolling' Medsos: Menko PMK Pratikno Soroti Ancaman Berpikir Pendek pada Anak Muda
Program pelatihan ini merupakan bagian dari strategi pembinaan kemandirian di Lapas Bulukumba. Tujuannya jelas: mencetak sumber daya manusia yang produktif, mengurangi angka residivisme, serta mendukung kemandirian dan kepercayaan diri para WBP menjelang masa integrasi kembali ke masyarakat. (*)