info-sulawesi

Alarm Merah dari Sungai Balantieng: Ikan Lokal Tercemar Mikroplastik, Ancaman Nyata di Piring Warga!

Jumat, 13 Juni 2025 | 16:40 WIB
Aktivis Aksi Bulukumba menggelar kampanye di atas tumpukan sampah di sungai Balantieng.

Dampak mikroplastik tak hanya mengintai manusia. Bagi ikan, "Mikroplastik yang masuk ke tubuh ikan akan memengaruhi sistem reproduksi yang bisa menyebabkan kepunahan bagi ikan lokal di Sungai Balantieng," tutup Firly, menyerukan kekhawatiran serius akan masa depan ekosistem sungai.

Saksi Mata di Garis Depan: "Kami Baru Tahu Bahayanya!"

Rifal Gaffar Aldi Pratama Putra, Aktivis Siring Bambu yang tergabung dalam Aksi Bulukumba, mengamini bahwa ikan Kareppe masih banyak dijumpai dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

Baca Juga: Kopdes Merah Putih: Ambisi Raksasa atau Jebakan Berlubang? Ini Jawaban Sang Menteri

Rifal, yang sebelumnya ikut dalam pengambilan sampel ikan di wilayah Desa Bulolohe, mengaku terkejut dengan temuan ini.

"Saya baru tahu jika mikroplastik bisa masuk ke tubuh ikan di sungai dari penelitian ini," ujar Rifal.

"Mungkin karena banyaknya sampah yang dibuang sembarangan ke sungai menyebabkan ikan menjadi terkontaminasi dengan mikroplastik." tambahnya.

Baca Juga: Fokus Lawan Kanker, Vidi Aldiano Bicara Soal Polemik 'Nuansa Bening': Berharap Ada Titik Temu

Rifal dengan tegas berharap masyarakat untuk tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah, karena dampaknya bisa mengancam kesehatan,

"Bukan hanya manusia tetapi juga ikan di sungai," tegasnya.

Mekanisme Kontaminasi: Mengapa Mikroplastik Begitu Berbahaya?

Rafika Aprilianti, Kepala Laboratorium Ecoton, menjelaskan bahwa penemuan mikroplastik pada ikan di Sungai Balantieng dan rumput laut di Pantai Bulukumba menjadi bukti seriusnya pencemaran plastik.

Baca Juga: BSU 2025 Cair Juni! Siap-Siap Cek Status Penerima dan Pastikan Kamu Termasuk

Mikroplastik ini umumnya berasal dari dua jalur utama:

  • Sumber Primer: Seperti microbeads dari produk perawatan pribadi, pelet plastik industri (nurdles), serta serpihan plastik kecil dari limbah industri.
  • Sumber Sekunder: Yaitu hasil degradasi sampah plastik besar seperti kantong plastik, botol, jaring ikan, dan limbah rumah tangga yang terpapar sinar UV, gelombang laut, serta abrasi hingga terpecah menjadi partikel mikroplastik berukuran kecil.

Mikroplastik dapat masuk ke rantai makanan sungai dan laut melalui proses bioakumulasi. Ikan mengonsumsinya melalui dua mekanisme utama: Pertama, saat mereka memakan plankton atau organisme kecil lain yang telah terkontaminasi. Kedua, dengan langsung menelan mikroplastik yang tersuspensi di air.

Halaman:

Tags

Terkini