"Kita berharap melalui sarasehan ini, tercipta semangat kebersamaan dan toleransi yang lebih kuat di tengah masyarakat Bulukumba," imbuhnya, seraya berharap sarasehan ini menjadi pemicu bagi gelombang positif persatuan di seluruh penjuru Bulukumba.
Sarasehan ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari organisasi keagamaan, kalangan pemuda, akademisi, hingga birokrat.
Baca Juga: Kisah Emil Audero: Timnas Indonesia Makin Solid, Siap Sambut 'Pemain ke-12' Lawan China!
Kehadiran representasi yang beragam ini menciptakan diskusi yang dinamis dan interaktif, membuka ruang bagi pertukaran gagasan serta pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya berkelanjutan untuk memperkuat ikatan silaturahmi dan toleransi di Bulukumba, menjadikan Kabupaten ini sebagai model kerukunan yang patut dicontoh.(*)