info-sulawesi

HIPMI Sulsel Dorong 'Pangan Hutan Kopi' sebagai Motor Ekonomi Hijau di Parepare

Rabu, 28 Mei 2025 | 17:31 WIB
BPD HIPMI Sulsel lakukan FGD di Kota Parepare.

Camat Bacukiki, H. Sabaruddin, memberikan apresiasi kepada HIPMI yang telah hadir langsung di tengah masyarakat.

“Kehadiran HIPMI memberikan semangat baru bagi petani dan masyarakat kami. Kami dari pihak kecamatan tentu sangat mendukung segala bentuk inisiatif yang memajukan potensi desa,” katanya.

Kepala KPH Bila, Muh Fitrah, S.Hut., M.Si, menekankan bahwa sinergi antara pengusaha muda dan pengelola hutan merupakan langkah strategis.

Baca Juga: Balas Dendam di GBK? Kluivert Tak Remehkan China Meski Garuda Pernah Tumbang di Era STY

“Potensi kopi hutan sangat besar. Kami siap memfasilitasi dan mendampingi kelompok tani agar bisa mengembangkan budidaya kopi tanpa merusak hutan. Ini adalah bentuk nyata kehutanan sosial,” jelasnya.

Sementara itu, Muh Ichwan K, Ketua Kompartemen Kehutanan BPD HIPMI Sulsel menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen HIPMI dalam mendorong green economy.

“Kopi hutan bukan sekadar bisnis, tapi juga medium untuk menjaga kelestarian hutan dan memberdayakan petani secara holistik. Ini adalah jalan menuju ekonomi hijau yang inklusif,” ungkapnya.

Baca Juga: Ambisi Patrick Kluivert: Timnas Indonesia Harus Paham Cara 'Kalahkan Lawan' Demi Lolos Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kunjungan Lapangan dan Rencana Tindak Lanjut

Setelah FGD, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke dua lokasi penting:
1. Lokasi Calon Nursery Kopi, yang akan menjadi pusat pembibitan bibit kopi unggul.
2. Lokasi Rencana Penanaman Pohon Kopi di kawasan hutan pengelolaan kelompok tani, untuk melihat kesiapan lahan dan potensi ekosistem kopi hutan berbasis konservasi.

Perwakilan dari kelompok tani menyambut baik inisiatif ini, “Kami merasa diperhatikan. Kehadiran HIPMI dan para pemangku kepentingan memberi harapan baru bagi kami untuk menjadikan kopi hutan sebagai sumber penghidupan yang lestari dan bernilai,” ujar salah satu anggota kelompok.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi 10 Tempat Nongkrong Terbaik di Kota Bulukumba

FGD dan kunjungan lapangan ini menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut, di antaranya penyusunan roadmap pengembangan kopi hutan, pembentukan tim pendamping lapangan, serta kolaborasi lintas sektor dalam penyediaan bibit, pelatihan teknis, dan pemasaran produk kopi.

Program ini diharapkan dapat menjadi role model pengembangan pangan hutan yang berbasiskan potensi lokal, teknologi tepat guna, dan kolaborasi multipihak, demi terwujudnya ekonomi hijau yang berkelanjutan. (*)

Halaman:

Tags

Terkini