Sulawesi network.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah justru menuai kritik di SD 221 Tanah Kongkong, Kabupaten Bulukumba.
Pasalnya, makanan yang dibagikan kepada siswa diduga sudah basi dan mengeluarkan bau tak sedap, sehingga tidak dimakan oleh sebagian besar siswa maupun guru.
Salah satu orang tua siswa, Andi Arfandi, mengonfirmasi kejadian tersebut.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Bengkulu, BPBD: 34 Rumah dan Tempat Usaha Rusak
Ia mengungkapkan bahwa anaknya, siswa kelas empat SD 221 Tanah Kongkong, sempat mencoba satu sendok nasi goreng merah yang dibagikan dan langsung menyadari bahwa makanan itu tidak layak konsumsi.
"Anak saya bilang nasi gorengnya sudah basi, baru coba satu sendok langsung ditinggalkan," ujar Arfandi, Jumat, 23 Mei 2025.
Tak hanya siswa, seorang guru di sekolah tersebut pun ikut mencoba makanan yang sama dan membenarkan bahwa nasi goreng tersebut tidak layak dikonsumsi.
Baca Juga: Jennifer Coppen Buka Suara: Saling Unfollow dengan Zoe Wassink Hanya Drama Kakak-Adik Biasa!
"Sampai gurunya juga coba, memang bau dan rasanya sudah tidak benar. Akhirnya tidak ada yang makan," tambah Arfandi.
Akibatnya, Seorang siswa bernama Uppi mengaku mengalami sakit perut setelah memakan makanan dari program MBG tersebut.
"Kumakan satu sendok, tapi basimi, sakit perutku. Guruku langsung bilang jangan dimakan," katanya singkat.
Arfandi berharap kejadian ini tidak terulang dan meminta pihak penyedia makanan untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kualitas makanan yang dibagikan.
“Jangan sampai anak-anak kami yang seharusnya menerima makanan bergizi malah mendapatkan makanan basi. Ini sangat membahayakan,” tegasnya.