Sulawesinetwork.com - Sebuah operasi senyap yang dilakukan Denintel Kodam XIV Hasanuddin berhasil mengungkap praktik penipuan daring (sobis) skala besar di Kabupaten Sidrap.
Tak tanggung-tanggung, 40 orang terduga pelaku berhasil diamankan dan kini telah diserahkan ke Polda Sulawesi Selatan.
Namun, ironisnya, penangkapan puluhan terduga pelaku ini belum diikuti dengan laporan resmi dari para korban. Kondisi ini menimbulkan keprihatinan di tengah masyarakat, terutama dari tokoh pemuda setempat.
Aminuddin Akil, seorang tokoh pemuda Sidrap, angkat bicara mengenai kasus yang menggemparkan ini. Dengan nada tegas, ia menyatakan bahwa tindakan para terduga pelaku telah mencoreng citra Kabupaten Sidrap dan melukai perasaan masyarakat.
"Para pelaku ini harus ditindak tegas! Perbuatan keji mereka telah meresahkan masyarakat dan mencoreng nama baik Sidrap yang kita cintai.
Kami mendesak Kodam, melalui tim cyber-nya, untuk membuka hotline pengaduan.
Ini akan memudahkan masyarakat Sidrap yang mungkin menjadi korban untuk melaporkan aktivitas kejahatan serupa," ujarnya saat dihubungi via telepon, Sabtu (26/4/2025).
Lebih lanjut, Aminuddin Akil menyoroti bahwa kasus ini tidak hanya merugikan masyarakat umum, tetapi juga mencoreng nama baik institusi TNI.
"Saya melihat pihak Keluarga Besar Kodam sendiri menjadi korban dalam kasus ini. Para pelaku diduga menggunakan nama anggota TNI untuk melancarkan aksinya. Ini bukan hanya penipuan, tetapi juga pencemaran nama baik institusi," tegasnya.
Baca Juga: Lembaga Amerika Serikat Akui Lompatan Produksi Beras Indonesia, Thailand Kecewa Berat
Oleh karena itu, Aminuddin Akil mendesak Polda Sulawesi Selatan untuk tidak menyerah dalam memproses kasus ini, meskipun belum ada laporan resmi dari korban.
"Polda Sul-Sel harus memberikan atensi khusus pada kasus ini. Tindakan penipuan 'pa sobis' ini sudah sangat meresahkan," katanya.
Ia juga menekankan pentingnya peran lembaga perlindungan saksi dan korban untuk memberikan keamanan dan pendampingan agar para korban berani melapor.