"Salah satu contoh nyata sinergi ini adalah penyelenggaraan High Level Meeting (HLM) TPID Sulsel pada 6 Maret lalu, yang menghasilkan langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi," jelas Rizki.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, BI mampu mengidentifikasi bahan pangan yang perlu perhatian khusus.
Baca Juga: Istana Tegas Bantah Isu Reshuffle, Sri Mulyani Tetap Aman di Kabinet Merah Putih?
Setelah HLM TPID, berbagai langkah konkret langsung dilakukan, seperti:
1. Meningkatkan penyerapan gabah petani saat panen raya Maret-April 2025
2. Mengoptimalkan gudang penyimpanan pangan di seluruh Sulawesi Selatan
3. Memastikan distribusi pangan tetap lancar untuk mencegah lonjakan harga
Empat Pilar Pengendalian Inflasi
Baca Juga: Gempar! Isu Sri Mulyani Mundur, Benarkah Ramalan Cak Nun Jadi Kenyataan? Istana Angkat Bicara!
Lebih lanjut, Rizki menegaskan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi di Sulsel berpegang pada prinsip 4K, yakni:
- Keterjangkauan Harga
- Ketersediaan Pasokan
- Kelancaran Distribusi
- Komunikasi Kebijakan yang Efektif
Dengan pendekatan ini, Bank Indonesia bersama TPID Sulsel terus berupaya menjaga inflasi tetap terkendali serta memastikan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Skandal Kereta Api Besitang-Langsa: Mantan Dirjen Perkeretaapian Didakwa Korupsi Rp1,1 Triliun!
"Kami berkomitmen untuk terus berkoordinasi rutin guna mewujudkan kebijakan Asta Cita Pemerintah," tutup Rizki.
Masyarakat Sulsel kini bisa bernafas lega, karena kestabilan harga bahan pokok tetap terjaga berkat kerja keras dan sinergi antara BI dan Pemprov Sulsel. (*)