"Bukan langsung memanggil media untuk dipublis, akhirnya menjadi heboh," jelasnya.
"Buktinya, para siswa tersebut baik baik saja. Tidak ada siswa yang dilarikan ke rumah sakit setelah mengkonsumsi itu makanan," tambahnya.
5. Pembelaan Syahruni dan Pemkab Dianggap tidak Tepat
Bantahan Wakil Ketua DPRD Bulukumba Syahruni Haris dan Pemkab Bulukumba dianggap tidak tepat dan terkesan membela yang harusnya di evaluasi.
Ahmad Kadir yang melihat langsung menu MBG di SD 171 Loka itu menyebut jika Syahruni Haris terkesan bak pahlawan kesiangan melakukan pembelaan.
"Pembelaan humas Pemkab dan DPRD Bulukumba soal siswa SD 171 Loka mual dan muntah tidak tepat dan bisa dianggap tidak profesional," ungkapnya melalui pesan tertulis.
Ahmad Kadir mengaku mengetahui insiden telur busuk pada Jumat (24/01) lalu itu dirinya sempat berdisukusi langsung dengan sejumlah siswa dan kepala SD 171 Loka.
Dalam diskusi itu, Ahmad Kadir mendapat pengakuan dari kepala sekolah SD 171 Loka jika dibeberapa kelas lainnya ada banyak siswa yang tidak memakan telur tersebut.
"Saat itu kepala Sekolah sempat menyatakan di kelas lain banyak yang tidak makan telurnya ditemukan disimpan dibawah meja. Dan saya dapati 3 siswa sedang pegang perut karena mules," beberanya.
"Lalu saya tanya juga siswa lain bahwa ada berapa yang sakit perut. Ternyata ada banyak 5 siswa di kelas itu," tambah Ahmad Kadir.
6. Pejabat Diduga Terlibat Sebagai Penyedia MBG
Insiden MBG tidak layak konsumsi di SD 171 Loka itu juga mengungkap fakta bahwa pihak penyedia MBG di sekolah tersebut merupakan oknum pejabat Pemkab Bulukumba.