Sulawesinetwork.com - Insiden siswa mual dan muntah usai konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD 171 Loka, Bulukumba Sulawesi Selatan, mengungkap fakta baru.
Salah satu saksi yang melihat menu MBG yang basi tersebut, Ahmad Kadir mengungkap jika isu telur busuk dalam menu MBG sudah kerap jadi keluhan siswa.
Hanya saja menurutnya, isu itu hanya menjadi angin lalu tanpa adanya tindakan dan evaluasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba dan pengawas dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Baca Juga: Manfaat KIP Kuliah 2025, Biaya Pendidikan hingga Bantuan Biaya Hidup
"Sebelum kejadian di SD 171. Isu MBG yang menunya kurang layak atau basi sudah beredar di masyarakat namun isu itu dianggap angin lalu saja karena pihak penyedia MBG tidak peduli," ungkapnya.
Ahmad Kadir juga mengungkap fakta bahwa pihak penyedia MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) merupakan pejabat Pemkab Bulukumba.
Hal itu mengundang spekulasi jika wajar saja isu menu MBG tidak layak konsumsi tidak pernah mendapat perhatian dan tindak lanjut.
Baca Juga: Jadi Final Series, Squid Game 3 Bakal Tayang 2025: Penutup Penuh Emosi dan Kemungkinan Spin-Off
"Apakah karena penyedia MBG adalah seorang pejabat Pemkab Bulukumba? atau karena menguntungkan oknum tertentu? sehingga tidak pernah di evaluasi," kesalnya.
Ia pun menyayangkan sikap yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Bulukumba Syahruni Haris dan Pemkab Bulukumba yang secara kompak melakukan pembelaan.
"Ada apa belakangan ada pihak-pihak yang mau jadi pahlawan kesiangan membela pihak penyedia MBG. Bukannya melakukan perbaikan malah memperkeruh suasana," ujar Ahmad Tahir.
Baca Juga: Geliat Ketum PSSI Erick Thohir Mampir ke Belanda, Pertemuan dengan KNVB untuk Ujicoba
Sebelumnya, Pemkab Bulukumba dan Syahruni Haris membantah jika telur busuk dalam MBG menjadi penyebab belasan siswa SD 171 Loka muntah dan mual.
Syahruni bahkan dengan tegas menyatakan jika tidak ada telur busuk dalam MBG sehari setelah kejadian yang membuat masyarakat heboh.