Sulawesinetwork.com - Ribuan warga dari 10 kecamatan akan menduduki Kantor KPU dan Bawaslu Bulukumba siang ini, Selasa 3 Desember 2024.
Kedatangan mereka untuk mendesak ketua Bawaslu Bulukumba, Bakri Abu Bakar dan kawan-kawannya menindaklanjuti kasus politik uang yang terstruktur sistematis dan masif (TSM) di 10 kecamatan.
Herigustiawan, koordinator lapangan (Korlap) mengatakan, estimasi massa yang terjun, sekitar 2 ribu orang.
Baca Juga: Tolitoli: Menyelami Keindahan Alam dan Budaya Khas Kabupaten Toli-Toli di Sulawesi Tengah
Mereka adalah segelintir warga yang gelisah dengan rusaknya demokrasi di Bulukumba yang dilakukan oleh pasangan calon, menggunakan tindakan politik uang (Money Politics).
"Bulukumba tidak boleh dibiarkan dikuasi oleh pemimpin yang merusak demokrasi dengan dalih apapun. Mereka adalah orang yang ingin merusak tatanan demokrasi dengan membeli suara warga yang nilai tak seberapa. Ada banyak temuan kami dan tersebar di 10 kecamatan. Dan itu berkategori TSM," Terang Lattol, sapaannya.
Bahkan kata Lattol, bukan hanya politik uang, berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan, ASN, Kepala Desa hingga perangkatnya ikut terlibat dalam politik praktis. Bahkan terjun membagikan uang ke warga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Juga: Cooling System Pacsa Pilkada, Polres Bulukumba Gelar Patroli Gabungan
Diketahui, hari ini, KPU Bulukumba akan melaksanakan rapat rekapitulasi perhitungan suara tingkat Kabupaten. Diprediksi, sekaligus mengumumkan jumlah perolehan suara terbanyak dari 2 pasangan calon di Pilkada Bulukumba.
Olehnya kata Lattol, mendesak Bawaslu untuk segera menindaklanjuti kasus dugaan politik uang yang dilakukan oleh paslon tertentu.
Sebelumnya, penangkapan kasus politik uang yang diduga dilakukan oleh pasangan Petahana, Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf, marak.
Baca Juga: Bawaslu Tindak Lanjuti Dugaan Politik Uang di Masa Tenang Pilkada Serentak
Banyak pengakuan warga yang diperintahkan untuk membagi uang Rp.50 Ribu lalu mencoblos nomor 2, Muchtar Ali Yusuf dan Andy Edy Manaf.
Penangkapan para kurir uang diduga milik pasangan Petahana ini, masif sekurang-kurangnya di 6 kecamatan di Bulukumba.(*)