"Kotak kosong akan mengumpulkan kekuatan-kekuatan yang tidak setuju dengan kondisi yang tidak diinginkan rakyat," tambah Danny.
Danny berupaya melakukan lobi-lobi politik agar kotak kosong tidak terjadi di Pilgub Sulsel dengan harapan bisa diusung oleh PKS. Apalagi saat ini dia sudah mendapatkan restu dari PPP dan PDI Perjuangan.
Baca Juga: 3 Kursi Lagi, Danny Pomanto Optimis Raih Tiket Pilgub Sulsel 2024
Namun, dua partai ini belum cukup untuk mengusungnya karena PPP memiliki 8 kursi, PDIP 6 kursi, sehingga masih membutuhkan 3 kursi tambahan.
Annar Salahuddin Sampetoding, di sisi lain, mengaku tidak ingin menjadi "ban serep" atau calon wakil di Pilgub Sulsel. Kader PKS ini berambisi menjadi orang nomor satu di Sulsel.
"Kalau hanya menjadi calon wakil di Pilgub Sulsel, saya rasa tidak. Lebih baik saya tidak maju, apalagi saya sudah berpengalaman memimpin berbagai organisasi," tegas Annar.
Baca Juga: Rekam Jejak! Adnan Purichta Ichsan, Dari Bupati Termuda Hingga Kandidat Pilgub Sulsel 2024
Annar berharap PKS segera memberikan rekomendasi agar dia bisa meyakinkan partai lain untuk mendapatkan dukungan di Pilgub Sulsel 2024.
"Tentunya partai akan memprioritaskan kader. Saya sangat berharap mendapatkan rekomendasi. Ketika itu ada, saya bisa meyakinkan partai lain," ujarnya.
Gerindra Sulsel Tetap Siapkan Iwan Aras
Sejumlah kader Gerindra Sulsel meyakini bahwa partai besutan Prabowo Subianto tersebut tetap menyiapkan Ketua Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras, sebagai figur paling kuat untuk diusung.
Baca Juga: Upaya Kotak Kosong Disebut Sebagai Bentuk Pembodohan Publik
Menurut Ketua Badan Pemenangan Pemilu Gerindra Sulsel, Harmansyah, pihaknya masih satu komando untuk mencalonkan Iwan Aras di Pilgub Sulsel.
"Kader Gerindra itu tegak lurus dan patuh terhadap perintah partai," kata Harmansyah.
Harmansyah menyatakan tak menghiraukan adanya wacana bahwa tiket Gerindra mungkin akan direbut oleh pasangan kandidat tertentu untuk memastikan hanya satu pasangan yang maju di Pilgub Sulsel.