Sulawesinetwork.com - Kabupaten Bulukumba yang terletak dibagian selatan provinsi Sulawesi Selatan, kini memasuki usia ke 64 tahun.
Kabupaten Bulukumba menjadi daerah yang cukup erat dengan sejarah dua kerajaan yang ada di Sulawesi, yakni Kerjaan Gowa dan Bone.
Dilansir dari laman bulukumbakb.go.id, nama Bulukumba berasal dari kata 'Bulukumupa' dan pada tingkatan dialeg tertentu mengalami perubahan menjadi Bulukumba.
Baca Juga: Hadiri Acara 'Rabu Biru', Prabowo: Kita Butuh Keberlanjutan Pembangunan
Mitologi penamaan “Bulukumba“, konon bersumber dari dua kata dalam bahasa Bugis yaitu “Bulu’ku“ dan “Mupa” yang dalam bahasa Indonesia berarti “masih gunung milik saya atau tetap gunung milik saya“.
Mitos ini pertama kali muncul pada abad ke-17 masehi ketika perang saudara antara kerjaan Gowa dan Kerjaan Bone terjadi.
Raja Gowa dan Raja Bone bertemua dipesisir pantai yang dikenal dengan sebutan Tanahkongkong. Ditempat itu keduanya berunding secara damai dan menetapkan batas wilayah kerjaan.
Baca Juga: Deklarasi Dukung Prabowo Gibran, Relawan Pecinta Dangdut 02 Ingin Pekerja Seni Diperhatikan
Dari perudingan itu, Raja Gowa mengklaim batas wilayah pengaruh mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian Timur.
Bangkeng Buki (secara harfiah berarti kaki bukit), yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompo Battang juga masuk dalam klaim kerajaan Gowa.
Namun pihak kerajaan Bone berkeras mempertahankan Bangkeng Buki sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari Barat sampai ke Selatan.
Baca Juga: Good Neighbor Policy, Prabowo Ingin Indonesia Bersahabat dengan Semua Negara
Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis “Bulukumupa”, yang kemudian pada tingkatan dialek tertentu mengalami perubahan proses bunyi menjadi “Bulukumba”.
Konon cerita sejumlah pendahulu, sejak itulah nama Bulukumba mulai ada, dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten.