info-sulawesi

POPULER. Dugaan SPj Fiktif Kadiskominfo Bulukumba Dibongkar Bendahara hingga Ali Saleng Sindir Kepentingan Pribadi

Minggu, 28 Januari 2024 | 11:31 WIB
Bukti dokumen SPj yang diduga fiktif di Diskominfo Bulukumba.

Sulawesinetwork.com - Dugaan adanya Surat Pertanggungjawaban (SPj) fiktif di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfo) Bulukumba menjadi kabar terpopuler sepekan terakhir.

Dugaan SPj fiktif yang melibatkan Kepala Diskominfo Bulukumba, Daud Kahal itu mengemuka ke publik setelah Bendahara Diskominfo Risnawati membongkar hal itu.

Pembongkaran itu berdampak pada perseteruan terjadi di internal Diskominfo Bulukumba yang akhirnya ditengah oleh Sekretasi Daerah (Sekda) Bulukumba, Muh Ali Saleng.

Baca Juga: Maruarar Sirait Ajak Warga Subang Menangkan Prabowo-Gibran: Saya Dukung Dari Hati

Ali Saleng meminta agar persoalan tersebut tidak diperpanjang dan mengajak semua pegawai Diskominfo untuk membuka lembaran baru.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, perpecahan di internal Diskominfo Bulukumba buntut perseteruan antara Daud Kahal dengan Sekretaris Diskominfo Andi Endang Hariyani.

Dimana sejumlah kegiatan dan program yang berjalan di Diskominfo tidak diketahui dan melibatkan Andi Endang selaku Sekretaris Dinas.

Baca Juga: Kapolda Sulsel Gowes Bareng Komunitas Sepeda Bulukumba Hingga Bagi-gai Sembako dan Umbroh

Salah satunya SPj yang akhirnya dibongkar Risnawati. Dimana SPj tersebut ditemukan tidak melakukan verifikasi Sekretaris Diskominfo Bulukumba.

Bahkan pada kolom paraf SPj diduga fiktif itu tidak diparaf langsung oleh Andi Endang dan bahkan tidak ditandatangani oleh Bendahara Dinas.

Dari data yang diperoleh, beberapa SPj yang dimaksud antara lain, Belanja Pemeliharaan Kendaraan Pperasional senilai Rp 8.510.000 dan Rp 5.319.500.

Baca Juga: TKN Terjunkan Relawan Ketuk Pintu Ajak Masyarakat Datang ke TPS Pilih Prabowo-Gibran

Kemudian Honorarium Jasa Operator Komputer senilari Rp 1.000.000, dan Belanja Makan dan Minum Jamuan Tamu senilai Rp 6.250.000.

"Setelah di verifikasi lalu diajukan, jadi semua lengkap untuk diajukan. Setelah ditarik kembali untuk diperiksa, baru ketahuan ada yang terselip," ungkap Risnawati dilansir, Minggu, 28 Januari 2024.

Halaman:

Tags

Terkini