Sulawesinetwork.com - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin geram pada ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Perintahnya kepada ASN Pemprov untuk menanam cabai 10 pohon di tiap rumah tak dilakukan yang sebelumnya dirancang untuk menekan harga cabai di pasaran.
“Minggu-minggu ini saya akan pantau lebih agresif, memastikan tiap rumah itu tanam cabai. Mungkin Kalau tidak kuat saya terpaksa minta tolong TNI-POLRI untuk absen tiap rumah. Karena tidak selesai-selesai,” kata Bahtiar, Jumat (24/11/2023).
Baca Juga: Yuk Coba Cara Unik Makan Semangka, Di Panggang Atau Goreng?
Alhasil, diapun berencana mengerahkan TNI-Polri untuk membantu dirinya melakukan patroli di tiap rumah ASN.
Menurut pantauan Bahtiar di beberapa pasar di Sulsel, harga cabai mengalami kenaikan.
Di pasar Bone misalnya harga cabai mencapai Rp25 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp18 ribu per kilogram saat pertama kali dia menjabat sebagai Pj Gubernur Sulsel.
Hal yang sama juga terjadi di Pasar Daya, Pasar Batangase dan di Enrekang.
“Kemarin saya di Pasar Daya, Pasar Batangase, harganya sudah Rp80 ribu,” tambahnya.
Kata Bahtiar dia akan menargetkan persoalan cabai ini selesai 3-4 bulan agar tidak menjadi kendala pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan daerah yang lain.
Baca Juga: Resmi Diberhentikan, Ketua KPK Minta Firli tidak Berkantor di KPK dan Diminta Kemasi Barang-barang
“Kita hentikanlah 3-4 bulan ke depan. Supaya energi kita pikirkan lagi yang lain. Kan masih banyak masalah lain yang kita harus selesaikan. Masa masalah cabai aja gak selesai. Tiap minggu harus diabsen,” imbuhnya.
Program tanam cabai ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk memudahkan warga sulsel menikmati cabai.