info-sulawesi

Duet Bupati Bulukumba dan Ketua Dekranasda Ungkap Filosofi Usaha ke IRTP

Selasa, 24 Oktober 2023 | 12:51 WIB
Bupati Bulukumba Andi uchtar Ali Yusuf didampingi Ketua Dekranasda dan Direktur RSUD Bulukumba.

Dalam sepekan, katanya, intensitas produksinya rata-rata tiga kali dengan estimasi sekira 60 liter. Untuk bahan baku, kelapa dari kebun miliknya sendiri di Desa Balleanging Kecamatan Ujung Loe.

Baca Juga: Tanjung Bira Prix Ajang Promosi Wisata Bulukumba, Kadisparpora: Olahraga, Pariwisata, UMKM Berkembang

"Kebun sendiri menghampiri 2 hektar lahan kelapa. Itu jumlahnya kurang lebih 500 sampai 600 pohon kelapa," kata Muhardi.

Pelaku IRTP lainnya, Erni merasa bersyukur dapat wejangan dan pengetahuan langsung dari Bupati Bulukumba. Bahkan seusai penyampaian materi, Erni foto bersama dengan Bupati dan Ketua Dekranasda Bulukumba.

Pemilik produk Cempata ini, berharap agar pemerintah dapat lebih fokus memperhatikan kemajuan pelaku-pelaku UMKM. Apalagi, salah satu visi besar pemerintah ada pada sektor ekonomi.

"Cempata ini asam merah yang diolah dikukus jadi hitam. Produksinya satu kali per pekan, dengan rata-rata 100 pics," ujar Erni.

Ia menjelaskan pasar Cempata tak hanya di Bulukumba saja, tapi jangkauannya sudah jauh keluar daerah, seperti di Makassar, Kalimantan, hingga ke Negeri Jiran Malaysia.

"Produksinya di Borojatie Kelurahan Jalanjang Kecamatan Gantarang. Harga Cempata Rp35 ribu per kilogram. Tapi kalau di daerah sendiri, orang lebih suka kemasan ekonomis dengan harga yang lebih murah," jelas Erni.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Bulukumba Andi Herfida Muchtar mengajak seluruh pelaku IRTP untuk mengembangkan usahanya sesuai dengan potensi daerah masing-masing. Sebab baginya, potensi di setiap daerah berbeda-beda.

Selama menjabat sebagai Ketua Dekranasda Bulukumba, ia fokus untuk pengembangan UMKM. Ia menilai banyak kendala dalam proses produksi, bahkan pemasaran yang sulit.

"Banyak hal yang harus diperhatikan untuk proses produksi, seperti kualitas yang baik, kuantitas yang memadai, kemasan harus punya daya tarik, dan terpenting adalah izinnya," ujarnya.

Tak hanya itu, ada satu kendala lagi sulitnya memasarkan produk, yaitu tidak adanya toko oleh-oleh khas Bulukumba. Hanya saja, ia mengaku sudah bermohon ke Bupati Bulukumba untuk pengadaan galeri produk UMKM.

"Nanti di situ kita akan bantu pemasaran, sehingga kepercayaan diri untuk produksi lebih meningkat. Tapi syaratnya harus ada izin layak penjualan dan lainnya," jelas Andi Herfida Muchtar yang juga merupakan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar.

Ketua TP-PKK Bulukumba ini, lebih dalam mengaku ke depan akan lebih fokus membackup semua pelaku UMKM.

"Saya harap kita semua bisa berkolaborasi. Meski kita jarang pameran, tapi UMKM pangan sudah laku terjual. Misal kunyit organik di Kahayya, itu sudah sangat laku. Berapa pun saya minta, sudah bisa disiapkan. Ini salah satu contoh, produk yang memang siap dipasarkan," kata Andi Herfida Muchtar.

Halaman:

Tags

Terkini