Belum sah rasanya kalau mengunjungi Kabupaten Jeneponto tanpa mencicipi salah satu kuliner khas Jeneponto yang bernama Coto Kuda dan Gantala' Jarang racikan Jeneponto.
"Jarang" dalam bahasa indonesia berarti kuda.
Rasa dari Coto berbahan dasar daging kuda ini hampir sama dengan rasa coto dengan bahan dasar daging sapi atau kerbau.
Bagi anda yang tidak terbiasa menikmatinya mungkin tidak akan berselera untuk mencicipinya, tapi bagi saya coto kuda adalah hidangan yang nikmat dan mengundang selera.
Konon coto kuda ini dahulu adalah makanan yang khusus dihidangkan untuk para Karaeng (sebutan untuk seorang Raja) dan keluarga bangsawan saja.
Setiap ada acara-acara keluarga atau pesta hidangan ini selalu ada, karena menurut orang-orang di Jeneponto, tidak sah atau ada sesuatu yang terasa kurang jika tidak menyuguhkan yang namanya Coto Jarang dan Gantala'na kepada tamu yang datang.
6. Karaeng
Saat hendak singgah berbelanja di Kabupaten Jeneponto, jangan heran jikalau anda dipanggil dengan sapaan Karaeng.
Karaeng, menurut orang Makassar, adalah sapaan untuk raja.
Dimana teori pembeli adalah raja, sangat berlaku di Jeneponto.
Orang Jeneponto adalah orang yang menghormati tamu.
Ciri itu yang nyaris tak didapatkan di kabupaten lain selain kabupaten yang disebut sebagai Turatea ini.(*)