Ia mencontohkan kebutuhan rutin ribuan siswa terhadap telur, ayam, dan sayuran pada program MBG sebagai peluang besar bagi koperasi untuk mengembangkan unit usaha sesuai kapasitas daerah.
“Kesempatan usaha itu ada. Tinggal bagaimana koperasi melihat peluang, bekerja sama dengan pihak luar, dan mengelolanya dengan profesional,” tuturnya.
Dalam pesannya Wabup Abustan juga menegaskan bahwa modal terbesar koperasi bukan hanya uang, tetapi kepercayaan anggota. Karena itu ia meminta seluruh pengurus koperasi untuk bekerja secara transparan dan komunikatif.
“Transparansi itu wajib. Sampaikan apa adanya. Kepercayaan adalah modal utama koperasi,” katanya.
Ia juga mengapresiasi perkembangan Koperasi Merah Putih di beberapa wilayah Indonesia yang mampu menarik ribuan anggota dan memberi dampak nyata bagi masyarakat. Abustan yakin bahwa bila seluruh koperasi Merah Putih di Barru bekerja maksimal, maka dampaknya akan besar bagi ekonomi rakyat.
Di akhir sambutannya, Wabup mengajak seluruh peserta menjaga silaturahmi, memperkuat kebersamaan, dan senantiasa mendoakan kebaikan bagi Kabupaten Barru agar terhindar dari bencana serta diberi kemudahan dalam setiap upaya pembangunan.
“Doa adalah kekuatan. Di mana pun kita berada, jangan lupa mendoakan daerah kita agar selalu dalam lindungan Allah SWT,” tutupnya.
Baca Juga: Jejak Usaha Tambang Gubernur Sherly Tjoanda Dibeberkan JATAM
Sebelumnya, Ketua Panitia, Sekretaris Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kab.Barru, Jamaluddin Hasmin, S.STP., M.Si
dalam laporannya bahwa pelatihan bertujuan meningkatkan kapasitas pengurus koperasi, memperkuat pemahaman administrasi dan tata kelola, serta mendorong kemampuan pengurus dalam merencanakan dan mengelola usaha secara profesional.
Ia menyebutkan, pelatihan berlangsung selama tiga hari, mulai 20 hingga 22 November, dengan jumlah peserta sebanyak 110 orang yang terdiri dari ketua dan sekretaris koperasi desa/kelurahan.
Ia berharap pelatihan ini menghasilkan pengurus koperasi yang kompeten dalam administrasi dan manajemen, mampu menyusun rencana kerja dan usaha secara realistis, serta semakin memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten, pendamping, dan koperasi.
Turut hadir, mewakili Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel, Kasi Pengembangan, Kasi Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, SE KTU UPT Balatkop, Pimpinan Cabang BRI Barru, Kabid Pemdes DMPDPPKBPPPA Barru, para Narasumber, para Pendamping koperasi Merah Putih, para pengurus koperasi merah putih desa/ kelurahan se kabupaten Barru. (*)