- Rumput Laut
- Pisang Cavendish
- Ayam Petelur
- Perikanan Laut (Tuna, Kakap, Kerapu)
- Rice Milling Modern
- Pengelolaan Limbah Berbasis Teknologi (HWTT)
3. Blueprint Sektor Unggulan: DF&M mempresentasikan blueprint pengembangan masing-masing sektor berdasarkan analisis bisnis dan proyeksi pasar ekspor.
4. Desain Model Bisnis Terintegrasi: Dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC), semua aktor dalam rantai pasok—mulai dari petani dan nelayan, koperasi, Pemda, hingga investor dan pasar—akan disatukan dalam model bisnis yang efisien, terukur, dan berkelanjutan.
5. Komitmen Akselerasi Proyek: Tercapai kesepahaman awal untuk menyusun Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama jangka panjang, disertai pembentukan tim teknis antar pihak.
6. Tahapan Implementasi: DF&M akan memimpin tahap feasibility study, legalitas, serta perencanaan pelaksanaan fase pertama.
Baca Juga: Review Awal Nokia N75 Max 5G: Jawaban Nokia untuk Pengguna Power-User!
7. Dampak Sosial-Ekonomi: Program ini ditargetkan menciptakan dampak jangka panjang seperti:
- Penurunan angka kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja produktif.
- Peningkatan kapasitas UMKM lokal dan ekspansi ke pasar ekspor.
- Kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor agribisnis.
- Transformasi Bulukumba sebagai hub agribisnis maritim-sirkular Indonesia Timur.
Dengan sinergi kuat antara pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan, Bulukumba diharapkan menjadi contoh pembangunan ekonomi daerah berbasis kolaborasi yang terencana dan berdampak luas.
Baca Juga: Luas Wilayah Sulsel Berkurang 6.575 Km Persegi, Ini Penjelasan Pemprov
Pada momen pertemuan ini, Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Abdul Rahman, bersama Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf juga melakukan penandatanganan MoU kerja sama yang mencakup berbagai bidang strategis dalam rangka mendukung transformasi pendidikan dan pembangunan daerah yang berkelanjutan. (*)