Sulawesinetwork.com – Persoalan krisis air bersih yang terjadi di Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, akhirnya mendapatkan perhatian serius dari DPRD dan pemerintah daerah.
Masalah klasik yang terus berulang, terutama saat musim kemarau, kini mendapat titik terang setelah alokasi anggaran khusus disiapkan untuk menangani permasalahan ini secara menyeluruh.
Anggota DPRD Bulukumba dari Dapil 1, Kurdiansyah Anggoro, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi air bersih yang dialami masyarakat saat rapat monitoring dan evaluasi (monev) Triwulan I Komisi 1 DPRD Bulukumba.
Ia menegaskan bahwa krisis ini tidak lagi bisa dianggap sepele.
“Saat reses, keluhan terbanyak yang saya terima adalah soal air bersih. Sebagai wakil rakyat, saya tak akan tinggal diam. Saya akan perjuangkan sepenuhnya agar masyarakat mendapatkan akses air bersih yang layak,” ujarnya
Tak hanya menyuarakan di forum resmi, Anggoro juga telah bertemu langsung dengan Bupati Bulukumba, Muchtar Ali Yusuf, untuk membahas solusi cepat.
Baca Juga: Gempa M 6,3 Guncang Bengkulu: Ratusan Rumah Rusak Parah, Gubernur Janjikan Pembangunan Ulang!
Ia mengungkapkan bahwa Bupati merespons dengan baik dan menyatakan komitmennya menyiapkan anggaran khusus guna menangani masalah tersebut.
Kabar gembira itu pun diperkuat oleh penjelasan Camat Ujung Bulu, Andi Ashadi, yang membenarkan bahwa warga di daerah pesisir seperti Bintarore, Kasimpureng, Bentengnge, Terang Terang, Ela-Ela, dan Kalumeme masih sangat kesulitan mendapatkan air bersih terutama saat kemarau.
“Selama ini, bantuan air bersih ditangani secara darurat oleh BPBD. Namun, kami butuh solusi jangka panjang, bukan tambal sulam. Alhamdulillah, pada rapat kemarin, kami mendapat informasi bahwa Pemkab akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp80 miliar untuk revitalisasi PDAM,” terang Ashadi.
Baca Juga: Miris! Makanan Bergizi Gratis di SD 221 Tanah Kongkong Bulukumba Malah Buat Siswa Sakit Perut
Langkah ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang yang akan menjawab kebutuhan dasar ribuan warga di Kecamatan Ujung Bulu dan sekitarnya.
Revitalisasi saluran dan sistem PDAM menjadi harapan baru bagi masyarakat yang selama ini hanya bisa berharap dari pasokan air bantuan.***