Sulawesinetwork.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan perhatian serius terhadap progres realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di seluruh Indonesia.
Dalam Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang digelar secara virtual pada Kamis (8/5/2025), Mendagri memaparkan data terkini mengenai 10 daerah dengan realisasi APBD tertinggi hingga 10 daerah dengan realisasi terendah.
Dalam rapat tersebut, Tito Karnavian menekankan betapa krusialnya peran belanja pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Belanja daerah, menurutnya, memiliki kemampuan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, yang pada gilirannya akan memperkuat daya beli.
Selain itu, belanja pemerintah juga menjadi motor penggerak bagi sektor swasta untuk terus bertumbuh.
"Saya melihat bahwa pertumbuhan ekonomi sangat didukung konsumsi rumah tangga selain faktor-faktor lain, 50 persen lebih adalah konsumsi rumah tangga," jelas Mendagri dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu (10/5/2025).
Baca Juga: Nokia G310 5G: Penerus Semangat Nokia N75 Max dengan Snapdragon dan Triple Kamera Andal
Mendagri mengapresiasi kinerja daerah-daerah yang berhasil mencatatkan realisasi APBD yang tinggi. Namun, ia juga memberikan catatan khusus kepada daerah-daerah yang realisasinya masih tergolong rendah dan memerlukan koreksi segera.
Posisi Sulawesi Selatan dalam Realisasi Pendapatan Daerah
Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diolah hingga 7 Mei 2025, Sulawesi Selatan tercatat memiliki realisasi pendapatan daerah sebesar 29,11 persen.
Angka ini menempatkan Sulawesi Selatan di urutan keenam dalam daftar 10 provinsi dengan realisasi pendapatan tertinggi secara nasional.
Kondisi di Tingkat Kabupaten dan Kota