Sulawesinetwork.com - Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, kembali menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 yang mencapai Rp2,86 triliun.
Angka ini mencerminkan optimisme pemerintah daerah dalam membangun infrastruktur, meningkatkan pelayanan publik, serta mendorong kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan, APBD Morowali 2025 terdiri dari belanja daerah Rp2,86 triliun, pendapatan daerah Rp2,62 triliun, dan pembiayaan daerah Rp242,54 miliar.
Baca Juga: Luna Maya Terima Lamaran Maxime Bouttie, Momen Bahagia Disambut Hangat Netizen
Belanja Daerah: Fokus pada Pegawai, Infrastruktur, dan Kesejahteraan Masyarakat
Untuk mengoptimalkan pembangunan dan pelayanan publik, anggaran belanja daerah dialokasikan ke berbagai sektor strategis:
Baca Juga: Gubernur Andi Sudirman Dorong Pembangunan Infrastruktur dalam 'Tudang Sipatangngareng' di Bone
- Belanja Pegawai – Rp799,73 miliar
- Belanja Barang dan Jasa – Rp952,55 miliar
- Belanja Modal – Rp703,39 miliar (termasuk pembangunan infrastruktur)
- Belanja Lainnya – Rp408,94 miliar
Dari total belanja lainnya, alokasi dana mencakup:
- Belanja bagi hasil – Rp76,05 miliar
- Belanja bantuan keuangan – Rp212,03 miliar
- Belanja hibah – Rp76,20 miliar
- Belanja bantuan sosial – Rp32,01 miliar
- Belanja tidak terduga – Rp10,98 miliar
Baca Juga: Andi Amar Apresiasi Program 130 Hari Kerja Presiden Prabowo
Pemerintah Kabupaten Morowali memastikan bahwa anggaran ini akan digunakan secara optimal untuk meningkatkan layanan publik dan pembangunan daerah.
Pendapatan Daerah: Sumber Utama APBD Morowali 2025
Untuk membiayai belanja tersebut, Morowali mengandalkan pendapatan daerah sebesar Rp2,62 triliun, yang bersumber dari:
Baca Juga: Didit Hediprasetyo Hadiri Halal Bihalal di Kediaman Megawati, Ahok Bocorkan Isi Obrolan Mereka
- Pendapatan Asli Daerah (PAD) – Rp863,81 miliar
- Dana Transfer ke Daerah (TKDD) dari Pemerintah Pusat – Rp1,71 triliun
- Pendapatan lainnya – Rp44,65 miliar
Khusus Pendapatan Asli Daerah (PAD), penerimaan terbesar berasal dari:
