“Seharusnya, Bawaslu berperan sebagai pengawas independen yang menjaga integritas Pilkada. Namun, kalau yang mereka lakukan hanya sekadar himbauan tanpa tindakan, bagaimana bisa kita percaya proses Pilkada ini akan berjalan adil?” tambahnya.
Baca Juga: Bawaslu Bulukumba Ingatkan Paslon Untuk Tidak Kampanye di Tempat Ibadah
Dalam beberapa kesempatan, Bawaslu Bulukumba telah menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen menegakkan aturan dan menjaga netralitas Pilkada. Namun, himbauan saja dianggap tidak cukup oleh masyarakat yang berharap adanya langkah lebih konkret untuk mengatasi pelanggaran.
“Kami tidak anti himbauan, tapi yang kami butuhkan adalah tindakan tegas. Jika hanya memberikan peringatan tanpa konsekuensi nyata, pelanggaran akan terus berulang,” ungkap Andi Ardiansyah.
Dengan semakin dekatnya hari pemungutan suara, tekanan terhadap Bawaslu untuk menunjukkan sikap tegas semakin tinggi. Masyarakat berharap Bawaslu Bulukumba segera mengambil langkah yang lebih nyata, tidak hanya sekadar memberikan himbauan, tetapi juga memberikan sanksi yang tegas bagi mereka yang melanggar.
Tanpa adanya tindakan nyata, kepercayaan masyarakat terhadap proses Pilkada akan terus menurun, dan pelanggaran yang terjadi bisa saja semakin parah.
Apakah Bawaslu Bulukumba akan tetap “menutup mata dan telinga” dengan himbauan, atau berani bertindak tegas demi menjaga integritas Pilkada? Waktu akan menjadi penentu, tetapi masyarakat berharap Bawaslu segera menunjukkan keberpihakan pada keadilan dan aturan yang berlaku. (*)