Sulawesinetwork - Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, baru saja meluncurkan "Program 1000 Rumpon".
Ini merupakan sebuah program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kelestarian sumber daya ikan serta mendukung kesejahteraan nelayan di daerah tersebut.
Program ini mengubah paradigma dari sekadar mengejar keuntungan ekonomi menjadi pendekatan yang menggabungkan aspek ekologi dan ekonomi.
Baca Juga: Andi Sudirman-Fatmawati Klaim Kantongi 7 Dukungan Partai di Pilgub Sulsel 2024, Termasuk Gerindra
Selama ini, rumpon atau rumah ikan biasanya ditempatkan di perairan yang sangat dalam, jauh dari pantai Bulukumba.
Praktik ini berdampak pada perubahan pola migrasi ikan pelagis yang semakin menjauh dari perairan dangkal Bulukumba, sehingga nelayan kecil kesulitan menangkap ikan dan biaya operasional mereka meningkat.
"Rumpon dalam dengan panjang tali sekitar 1.000-2.000 meter disukai nelayan, namun kebiasaan ini justru mengurangi kelimpahan ikan di perairan Bulukumba," kata Yusli Sandi, Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Bulukumba.
Baca Juga: Siap Beri Layanan Lebih Baik, Adnan Purichta Ichsan Resmikan Markas PMI Gowa
Yusli menyatakan bahwa komitmen Bupati Andi Muchtar untuk menyediakan rumah ikan di perairan pesisir adalah langkah yang perlu diapresiasi.
"Tidak banyak pemimpin yang berani melakukan lompatan berpikir seperti ini," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa dalam jangka pendek, penyediaan rumpon di perairan pesisir mungkin tidak langsung memberikan hasil signifikan, namun dalam jangka waktu tiga bulan, schooling ikan sudah mulai muncul di sekitar rumpon dangkal.
Baca Juga: Sejarah Pertama Kader Golkar Jadi Penonton di Pilgub Sulsel 2024, HM Roem Beri Respon Begini
Rumpon dangkal memiliki banyak manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial:
1. Ekologis
