Sulawesinetwork.com – Dukungan partai politik (parpol) kepada pasangan calon Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan, Pilgub Sulsel 2024 semakin menguat.
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur ini cenderung membangun koalisi gemuk yang membuka potensi terjadinya kotak kosong dalam kontestasi Pilgub Sulsel 2024.
Sejumlah parpol besar telah menyatakan dukungannya kepada Sudirman-Fatma, termasuk NasDem (17 kursi), Gerindra (13 kursi), Demokrat (7 kursi), PAN (4 kursi), dan Golkar (14 kursi).
Baca Juga: KNPI Bulukumba Gelar FGD Sekaligus Penobatan Om Ucu sebagai Duta Lingkungan
Dukungan ini telah mengamankan setengah dari total 71 kursi di DPRD Sulsel.
Partai PKB (8 kursi), PKS (7 kursi), dan Hanura (1 kursi) yang belum bersikap juga diprediksi akan memberikan dukungan mereka kepada pasangan ini.
Implikasi Kotak Kosong dalam Demokrasi
Pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Sukri Tamma, menyatakan bahwa kotak kosong bukanlah hal baru di Sulsel.
Baca Juga: Koalisi Bertambah, Golkar Labuhkan Dukungan untuk ASS-Fatma di Pilgub Sulsel 2024
Menurutnya, jika semua parpol bersatu mendukung satu pasangan calon, masyarakat akan kehilangan alternatif pilihan, yang berpotensi membatasi demokrasi.
"Pilihan masyarakat menjadi terbatas jika kotak kosong terjadi, padahal ada banyak figur yang layak bersaing," jelas Sukri, dikutip dari Detik Sulsel, Rabu 24 Juli 2024.
Prof. Firdaus Muhammad dari Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar menambahkan bahwa wacana kotak kosong bisa jadi muncul karena campur tangan elite pusat.
Baca Juga: PKB Dilema Pilih Nama Usungan Calon Gubernur di Pilgub Sulsel 2024, Poros Baru Bisa Terbentuk
Meski demikian, ia menekankan pentingnya memberikan lebih dari satu pilihan kepada masyarakat untuk mendukung pembangunan demokrasi di Sulsel.