Sulawesinetwork.com - Kabupaten Bulukumba mengalami inflasi month to month (mtm) yang mencapai 0,01 persen pada Juni 2024.
Hal itu berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba. Dimana siap inflasi tersebut dipicu cuaca buruk.
Akibatnya inflasi tersebut, sejumlah produksi komoditas perikanan berkurang sehingga terjadi kenaikan harga.
Baca Juga: Rahasia 'Bingkisan' Mantan Suami, Kisah Eka Putri yang Viral di Medsos
Kepala BPS Bulukumba Herbudiman Suandy menerangkan jika inflasi secara mtm atau perbandingan Indek Harga Konsumen (IHK) antara Juni terhadap Mei 2024.
"Setelah mengalami deflasi -0,06 persen di bulan Mei 2024, Bulukumba di bulan Juni ini mengalami inflasi tipis, yaitu 0,01 persen," ujar kepada awak media dilansir, Selasa, 2 Juni 2024.
Herbudiman menambahkan pada Juni 2024 terjadi inflasi year on year (yoy) Bulukumba sebesar 1,78 persen. Sementara, tingkat inflasi year to date (ytd) Juni 2024 sebesar 0,39 persen.
Baca Juga: Rahasia 'Bingkisan' Mantan Suami, Kisah Eka Putri yang Viral di Medsos
Jika dibandingkan, lanjut Herbudiman. Secara tahunan (Juni 2023) dengan kondisi Juni 2024 Bulukumba mengalami inflasi sebesar 1,78 persen.
"Kemudian, perbandingan terhadap Desember 2023 atau inflasi tahun kalender ytd (Januari hingga Juni 2024), Bulukumba mengalami inflasi sebesar 0,39 persen," katanya.
Herbudiman menjelaskan penyumbang utama inflasi Juni 2024 secara mtm adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga.
Baca Juga: Video Viral: Remaja Terjepit di Mal, Apa Yang Terjadi Selanjutnya?
Komoditas penyumbang utama inflasi antara lain ikan bandeng/ikan bolu, cabai merah, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, udang basah, ayam hidup, sigaret kretek mesin (SKM), ikan tembang, emas perhiasan, labu parang/manis/merah/kuning, dan kangkung.
Dari 10 komoditas utama penyumbang inflasi di Bulukumba secara mtm terdapat 4 komoditas perikanan yang terdampak.