Olehnya itu diharapkan kepada orang tua agar jangan terlalu cepat menikahkan anaknya karena secara fisik, mental sosial dan ekonomi anak tersebut belum matang sehingga rawan melahirkan anak stunting baru.
Baca Juga: Sunwaves Token Perkenalkan Fitur Staking, Cara Cerdas Menghasilkan Mata uang Kripto Dengan Mudah
"Hindari pernikahan dini yang tidak matang untuk mencegah lahirnya anak-anak stunting baru," ajaknya.
Diketahui dalam penanganan stunting ini, Pemkab Bulukumba melakukan berbagai intervensi kegiatan baik Intervensi Spesifik maupun Intervensi Sensitif.
Intervensi spesifik fokus pada sasaran 1000 Hari Kehidupan Pertama (HPK), yaitu intervensi yang diberikan kepada ibu hamil sampai anak bayi di bawah dua tahun.
Hal ini dilakukan mengingat periode 1000 hari pertama kehidupan anak dikenal sebagai periode emas pertumbuhan anak atau pada masa itu pertumbuhan otak anak sangatlah pesat sehingga, apa pun yang diterimanya dalam periode emas ini akan berdampak pada masa depannya kelak.
Intervensi spesifik itu berupa penanganan gizi dan kesehatan kepada sasaran beresiko stunting yaitu berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dan susu tumbuh kembang yg mengandung gain 100 untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan Baduta yang terindikasi stunting.
Begitu pula untuk ibu hamil yang status Kurang Energi Kronis (KEK) diberikan susu ibu hamil. Ini penting sebab ibu hamil yang terindikasi KEK akan berpotensi melahirkan anak stunting.
Baca Juga: Tak Ingin Berhenti Sebelum Masa Pensiun? Guru Jangan Lakukan Hal ini, Akibatnya Bisa Fatal
Sementara intervensi sensitif dilakukan dengan penataan lingkungan yang kumuh dan penyediaan air bersih dan dan sanitasi yang layak.(*)