Sulawesinetwork.com - Hasil minor partai Golkar pada Pileg 2024 lalu dianggap tanggungjawab Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe.
DPD I Golkar Sulsel yang gagal mempetahankan kursi Ketua DPRD Sulsel kini menjadi fokus DPP untuk dilakukan evaluasi.
Selain posisi Ketua DPRD Sulsel, Golkar Sulsel juga dinilai gagal mempertahankan kursi ketua disejumlah daerah di Sulsel.
Baca Juga: Dua Adik Kandung Mentan Amran Sulaiman Digadang-gadang Maju Pilkada Serentak 2024
Pada Pileg 2024, Golkar hanya meraih 14 kursi di DPRD Sulsel dan harus melepas kursi ketua DPRD Sulsel ke NasDem yang meriah 17 kursi.
Golkar juga kehilangan kursi ketua DPRD di sejumlah daerah, seperti Luwu Timur, Enrekang, Maros, Bone, dan Palopo.
Golkar hanya mampu menang di Luwu Utara, Toraja Utara, Tana Toraja, Parepare, Barru, Selayar, dan Soppeng.
Baca Juga: Dorong Peningkatan Usaha Masyarakat, Bupati Andi Utta Sarankan Gunakan Fasilitas KUR
Pertanggungjawaban Taufan Pawe pun dinanti DPP Golkar hingga munculnya wacana evaluasi terhadap surat tugas di Pilgub 2024.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Erwin Aksa mengakui dominasi Golkar di Sulsel merosot pada Pileg 2024.
Hasil ini pun dianggap menjadi catatan untuk evaluasi, terutama Taufan Pawe sebagai pimpinan Golkar di Sulsel.
Baca Juga: Tiga Partai Berpeluang Usung Kader Sendiri di Pilgub Sulsel, RMS dan NH Serta AIA Masuk Bursa Calon
"Hilangnya kursi Ketua DPRD Sulsel pada Pemilu 2024 tahun ini tentu menjadi tanggungjawab penuh Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe," ujar Erwin kepada wartawan dilansir, Rabu, 20 Maret 2024.
Menurut Erwin, selama ini Sulsel merupakan basis suara Golkar disetiap kali Pileg dan Pemilu diselenggarakan.
