"Bantuan ini membuat para pelaku UMKM mampu tumbuh signifikan. Ketika UMKM ini tumbuh juga ikut menyerap tenaga kerja di dusun dan RW," kata dia.
Program ini juga mencatatkan capaian gemilang.
2019 Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laju pertumbuhan ekonomi 10,75 persen.
Pada 2020 laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng sempat mengalami perlambatan 0,52 persen karena dampak dari pandemi Covid-19.
Namun dengan upaya pemulihan ekonomi dari Bupati Bantaeng Ilham Azikin pertumbuhan ekonomi pada 2021 meningkat menjadi 8,86 persen dan tertinggi di Sulawesi Selatan.
Laju pertumbuhan ekonomi semakin meningkat di tahun 2022 mencapai 15,45 persen dan menjadi tertinggi di Sulsel serta menempati posisi ke-6 se Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Bantaeng, Mushawwir Arman pada 28 Februari 2023 lalu mengatakan, uniknya, lima daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia didominasi daerah-daerah yang memiliki tambang.
Kelima daerah itu adalah Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Morowali Utara, Morowali, dan Sumbawa Barat.
Hanya Bantaeng yang tidak memiliki tambang.
Dia menambahkan, jika dilihat dari sisi Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), laju pertumbuhan ekonomi Bantaeng yang mencapai 15,45 persen ini masih didorong oleh pertumbuhan di sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Perkebunan.
Setelah itu, pertumbuhan ekonomi Bantaeng didorong oleh sektor industri.
"Sektor industri ini adalah sektor industri rumahan, UMKM dan industri makanan minum. Termasuk juga industri smelter," kata dia.
BPS Kabupaten Bantaeng juga melansir angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2022.
Dari data itu, tergambar jika pemerintah Kabupaten Bantaeng berhasil menekan angka pengangguran hingga 2,72 persen.
Angka ini turun hampir dua kali lipat.