Tangis Pilu di Bima: Demam Berujung Petaka, Tangan Mungil Aruni Harus Direnggut Amputasi

photo author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 10:15 WIB
Ilustrasi-Tangan bayi.  Kisah Pilu Aruni,  bayi yang masih berusia satu tahun harus kehilangan tangan kanannya. (freepik.com)
Ilustrasi-Tangan bayi. Kisah Pilu Aruni, bayi yang masih berusia satu tahun harus kehilangan tangan kanannya. (freepik.com)

Namun, takdir berkata lain. Bukannya kesembuhan, kondisi Aruni justru berbalik arah menjadi mimpi buruk.

Tak lama setelah infus terpasang, tangan mungil itu mulai membengkak. Tiga hari berlalu dalam kecemasan, namun pembengkakan semakin parah, disertai nanah yang mengkhawatirkan.

Pihak puskesmas akhirnya merujuk Aruni ke RSUD Sondosia, mencari penanganan yang lebih intensif.

Baca Juga: Gebrakan IFG: Lindungi Petani, Amankan Pangan Nasional!

Di RSUD Sondosia, tim medis berjuang keras memberikan perawatan terbaik. Namun, kondisi Aruni tak kunjung membaik.

Keputusasaan mulai menghantui. "Karena tidak ada perubahan signifikan, Aruni kemudian dirujuk lagi ke RSUD Bima untuk menjalani operasi," tutur Andika, mengenang setiap detik penuh harap dan cemas.

Usai operasi di RSUD Bima, harapan keluarga kembali mencuat.

Baca Juga: Operasi Kewilayahan Pekat Lipu 2025 Polda Sulsel, Pengungkapan Kasus Premanisme Terus Berlanjut

Namun, dokter menyarankan agar Aruni segera dibawa ke RSUP NTB untuk pemeriksaan lebih lanjut, terutama untuk mengevaluasi fungsi jari-jarinya.

Perjalanan menuju RSUP NTB dipenuhi doa dan harapan akan keajaiban.

Sayangnya, setibanya di RSUP NTB, kenyataan pahit kembali menghantam. Kondisi tangan Aruni sudah sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Kapolri Fokus Ketahanan Pangan di Bone, Relawan Prabowo di Sulsel Beri Peringatan Keras: 'Jangan Lupakan Darurat Penipuan Online dan Narkoba'

Warna kulitnya menghitam, pertanda jaringan telah terinfeksi parah dan tak dapat diselamatkan.

Dengan berat hati, tim dokter memberikan rekomendasi amputasi sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran infeksi yang mengancam nyawa sang balita.

Keputusan yang merobek hati orang tua, namun harus diambil demi masa depan Aruni.(*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sytha AR

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X