Meski informasi awal menyebutkan adanya dua residen yang terlibat, Polda Jabar hingga saat ini baru mengonfirmasi penahanan satu orang tersangka, yakni PAP yang berprofesi sebagai spesialis anestesi.
Pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ini, termasuk kemungkinan adanya pelaku lain seperti yang diinformasikan dalam unggahan viral tersebut.
Kasus ini tentu saja menimbulkan keprihatinan mendalam dan menjadi sorotan tajam terkait keamanan serta etika di lingkungan rumah sakit, terutama yang melibatkan tenaga medis yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberikan perlindungan dan pelayanan.
Masyarakat menanti pengusutan tuntas kasus ini dan berharap keadilan dapat ditegakkan bagi korban.
Pihak Unpad dan RSHS sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus yang mencoreng nama baik institusi pendidikan dan rumah sakit ternama tersebut.(*)