Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut, Satyawan Pudyatmoko, mengungkapkan bahwa petugas TNBTS, termasuk Polisi Hutan dan Manggala Agni, turut serta dalam operasi ini.
Mereka membantu proses investigasi dan penyisiran ladang ganja bersama dengan pihak kepolisian.
Baca Juga: Skuad Garuda Makin Beringas: 3 Pemain Diaspora Tiba di Sydney, Siap Gempur Australia!
"Kita menurunkan petugas termasuk Kepala Balai Taman Nasional waktu itu, Polhut, Masyarakat Mitra Polhut, dan juga Manggala Agni yang ada di sana, semua turun ke lapangan dibantu dengan teknologi drone," jelasnya.
Penemuan ladang ganja ini membuktikan pentingnya pengawasan kawasan taman nasional agar tidak disalahgunakan untuk aktivitas ilegal.
Kemenhut dan pihak kepolisian berkomitmen untuk terus meningkatkan patroli dan pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kita akan terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk memastikan taman nasional tetap menjadi kawasan konservasi yang bebas dari aktivitas ilegal," pungkas Raja Juli Antoni.
Operasi senyap di Bromo ini menjadi bukti bahwa dengan teknologi dan kerja sama yang solid, kawasan konservasi dapat dijaga dari aktivitas ilegal.(*)