Momentum penting dalam kariernya tiba pada tahun 1975, setelah lulus kuliah. Hamdan ATT memutuskan untuk serius menekuni dunia musik dangdut.
Sejak saat itu, namanya kian bersinar, dan produktivitasnya di panggung musik terus meningkat, menjadikannya salah satu penyanyi yang paling ditunggu-tunggu pada masanya.
Baca Juga: Review Nokia Z2 Ultra: Apakah Ini Smartphone Terbaik HMD Global untuk Tahun Ini?
Di antara deretan lagu-lagu populernya, beberapa judul yang masih melekat kuat di benak penggemar hingga kini antara lain: "Dingin", "Bekas Pacar", "Sakit Hati", "Patah Kemudi", "Emas Menjadi Tembaga", "Jangan Cintai Aku", dan "Mabuk Judi".
Namun, tak bisa dipungkiri, lagu 'Termiskin Di Dunia' yang dirilis pada tahun 1980 menjadi karya monumental yang paling membekas kuat dalam benak penggemar dangdut lintas generasi.
Lagu ini bukan hanya melambungkan namanya, tetapi juga menjadi salah satu tembang dangdut klasik yang dicintai banyak orang.
Baca Juga: Review Nokia Z2 Ultra: Apakah Ini Smartphone Terbaik HMD Global untuk Tahun Ini?
Konsistensi Hamdan ATT dalam bermusik tidak hanya menjadikannya sebagai pedangdut legendaris, tetapi juga tokoh penting dalam sejarah musik populer di Indonesia.
Ia telah dinilai mampu menembus batas zaman dan tetap relevan di tengah perubahan selera musik masyarakat. Dedikasinya terhadap musik dangdut begitu besar, membentuk fondasi kuat bagi perkembangan genre ini.
Penghargaan atas dedikasinya pun tak luput diberikan padanya. Pada tahun 2021, Hamdan menerima penghargaan Lifetime Achievement dari ajang Indonesian Dangdut Awards.
Baca Juga: Suzuki Fronx: Di Balik Elegansi Crossover Baru, Intip Sisi Lain yang Perlu Jadi Pertimbangan!
Pencapaian itu menjadi bentuk pengakuan atas puluhan tahun kontribusi dan pengaruh besar yang ia berikan terhadap perkembangan musik dangdut di Tanah Air.
Hingga akhir hayatnya, karya-karya lagu dangdut hits Hamdan ATT akan terus dikenang dan dinikmati oleh publik.
Kepergiannya memang meninggalkan duka, namun warisan musiknya akan terus bergema dalam sejarah musik dangdut Indonesia.
Selamat jalan, Hamdan ATT. Suaramu boleh terhenti, tetapi namamu akan terus hidup dalam melodi dangdutyang abadi.(*)
