Tak hanya kepada Kadiv Propam, namun Kapolri juga meminta pimpinan tertinggi Polda Mtero Jaya, agar tetap mengusut tuntas kasus pelanggaran pidana.
“Saya minta kepada Kapolda Metro Jaya, untuk melanjutkan proses terkait dengan penanganan kasus pidananya. Jadi saya, minta siapapun itu, apakah itu masyarakat sipil, ataukah anggota Polri, bahkan sampai dengan Irjen TM sekalipun, saya minta untuk diproses tuntas, dan terus dikembangkan. Jadi ada dua hal, proses etik dan juga proses pidana,” tegas Kapolri.
Lantas, siapa sebenarnya Irjen Pol Teddy Minahasa ini?
Benarkah dia adalah perwira Polri terkaya di tanah air, melebihi Kapolri?
Dikutip dari kanal YouTube Auto Populer, jauh sebelum menyandang status Kapolda tersebut, pria bernama lengkap Teddy Minahasa Putra ini, sebenarnya bukan perwira ecek-ecek yang bisa dipandang sebelah mata.
Karirnya sebagai seorang perwira, dimulai saat dirinya ditugaskan menjadi seorang Kepala Sub Direktorat Registrasi dan Identifikasi, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, pada tahun 2008 silam.
Namun sebagaimana halnya seorang anggota kepolisian, jauh sebelum menduduki jabatan strategis tersebut, dia harus terlebih dulu menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian, di tahun 1993.
Bekal ilmu dari Akademi Kepolisian tersebut terus dia gunakan, termasuk saat dipromosikan menjadi Kepala Bidang Registrasi dan Identifikasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, divisi yang sama saat dirinya menjabat di jawa Tengah dulu.
Namun, loncatan yang paling berarti dalam karirnya, terjadi saat pria kelahiran 23 November 1971 ini, dipilih sebagai ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pada tahun 2014.
Tugas berat sebagai pengawal orang nomor 2 di Republik Indonesia ini, jelas bukan hal yang bisa diemban oleh sembarang orang.
Makanya, nama Irjen Pol Teddy Minahasa, justru baru terkenal saat menduduki posisi tersebut.
Tapi kerja kerasnya selama 3 tahun menjadi orang terdekat Wakil Presiden, berhasil mengantarkan langkahnya hingga mendapat promosi sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal, Divisi Propam Polri.
Setahun bertugas di Mabes Polri, pria asal Minahasa, Sulawesi Utara itu, kemudian mendapat penugasan sebagai pucuk pimpinan di Polda Banten, pada tahun 2018 lalu.
Pengalaman dari berbagai posisi, membuatnya kemudian ditunjuk, sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen, pada tahun 2019.
Tanggung jawab jabatan ini dia emban, tepat 2 tahun sebelum dirinya dilantik, sebagai Kapolda Sumatera Barat.
