Sulawesinetwork.com - Bird strike atau serangan burung pada pesawat menjadi salah satu penyebab yang relatif umum terjadi pada dunia penerbangan. Kejadian ini bisa terjadi baik pesawat sedang terbang, lepas landas atau mendarat.
Kejadian ini menyebabkan banyak dampak, termasuk kejadian yang mematikan. Seperti yang baru-baru ini terjadi pada pesawat Korea Selatan, Jeju Air.
The Conversation menjelaskan sejak tahun 1988, lebih dari 262 kematian akibat tabrakan dengan burung telah dilaporkan di seluruh dunia. Dari jumlah itu lebih dari 250 pesawat dinyatakan hancur.
Baca Juga: Lebih Terbuka, Andi Utta-Edy Manaf Dialog di Akhir Tahun 2024
Termasuk 6 kasus kecelakaan pesawat berikut ini. Dari tahun 1960 hingga yang terbaru Jeju Air berikut daftarnya dikutip dari The New York Times, Senin (30/12/2024).
1. Eastern Airlines (1960)
Pada 4 Oktober 1960, terjadi kecelakaan pesawat paling mematikan gegara tabrakan burung. Hal ini menimpa penerbangan Eastern Airlines yang berangkat dari Bandara Internasional Logan di Boston, Amerika Serikat.
Dari 72 penumpang, 62 orang dikabarkan tewas ketika pesawat itu jatuh di Pelabuhan Boston. Pesawat Lockheed L-188 Electra itu menabrak sekawanan burung jalak setelah lepas landas.
Burung tersebut terhisap ke mesin pesawat dan menyebabkan pesawat kehilangan kendali. Setelah kecelakaan ini, para teknis dan regulator mulai memahami bahwa burung bisa membawa masalah serius bagi pesawat terbang.
2. Ethiopian Airlines
Kecelakaan pesawat menimpa Ethiopian Airlines yang jatuh pada September 1988. Dari kecelakaan ini 35 orang dikabarkan tewas usai pesawat menabrak sekawanan merpati saat lepas landas dari Bandara Bahir Dar, Ethiopia utara.
Burung 'tertelan' di dua mesin pesawat Boeing 737 dan menyebabkan masalah. Akibatnya pilot memutuskan untuk kembali ke bandara dalam keadaan darurat.
Tetapi pesawat terbakar saat mendarat darurat di lahan terbuka dekat bandara.