Sulawesinetwork.com – Jagat media sosial kembali diramaikan dengan insiden memalukan yang melibatkan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @japantour.id pada 28 Juni 2025 lalu, menampilkan sekelompok orang yang diduga WNI tengah mengganggu ketertiban umum di sebuah Stasiun Kereta Jepang.
Dalam cuplikan video tersebut, sekelompok WNI ini tampak berteriak-teriak bak menyanyikan yel-yel pertandingan bola, tanpa sedikit pun menunjukkan rasa malu atau peduli terhadap orang-orang di sekitar mereka.
"Kami datang lagi! Ayo, ayo!" teriak salah seorang dari mereka sambil memasuki gerbong kereta, sebuah pemandangan yang sangat tidak lazim di negara yang menjunjung tinggi ketenangan dan ketertiban publik seperti Jepang.
Tak hanya itu, sekelompok orang tersebut juga dengan santainya menyorot dan merekam orang-orang di sekitarnya menggunakan ponsel, sebuah tindakan yang melanggar privasi dan sangat tidak sopan dalam budaya Jepang tanpa izin.
Menyikapi viralnya video ini, akun Instagram @japantour.id lantas memberikan imbauan khusus kepada seluruh WNI yang berada di Jepang untuk lebih memperhatikan etika dan norma-norma saat berada di ruang publik.
Baca Juga: Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH untuk Pencairan Juli 2025
"Salah satu budaya kita selalu info semua orang yang ke Jepang bareng: 'Tidak Boleh Berisik di Kereta', karena budaya dan etika Jepang ini tidak boleh berisik atau angkat telepon di kereta, apalagi videokan orang tanpa izin!" tegas akun tersebut.
Mereka juga menyayangkan adanya temuan WNI yang berwisata ke Jepang tanpa terlebih dahulu mempelajari etika dasar.
"Kita juga sering menemukan orang Indo yang jalan-jalan ke Jepang tanpa belajar etika, kalau kita ditegur biasa antara mengabaikan atau balas 'terserah kita', giliran nanti Jepang persulit orang Indonesia masuk, baru deh (belajar etika)," tukasnya.
Baca Juga: DPRD Bulukumba Gelar Rapat Paripurna: Bahas Perubahan Aturan hingga Anggaran 2025
Meski waktu dan lokasi pasti kejadian belum diketahui, insiden ini telah memantik gelombang kekecewaan dan kritikan tajam dari berbagai pihak, terutama netizen Indonesia.
Salah satu kritik pedas datang dari musisi kenamaan, Marcell Siahaan.